REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak menuju dewasa dan juga suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Pada Rabu (30/11/2022) RS Azra melalui kegiatan RUZA Goes To School berkesempatan untuk memberikan edukasi kesehatan di SD Taruna Bangsa dengan tema Pembinaan Kepribadian Menuju Pra Pubertas.
RUZA Goes To School (RTGS) merupakan program kegiatan yang dirancang oleh humas marketing untuk masyarakat agar dapat mengenal RS Azra lebih dekat. Program RGTS dikhususkan untuk anak-anak sekolah mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA yang sekolahnya terpilih ataupun pihak sekolah yang mengajukan permintaan ke RS Azra untuk dapat di kunjungi.
Kegiatan yang dilakukan tim dari RS Azra dalam RGTS adalah memberikan edukasi kesehatan dengan tema yang berbeda setiap bulannya. Tema tersebut telah disusun oleh tim RS Azra tapi tidak menutup kemungkinan tema dapat disesuaikan dengan permintaan dari pihak sekolah.
Narasumber pada RUZA Goes To School dengan tema Pembinaan Kepribadian Menuju Pra Pubertas yaitu dr. Ahmad Fatoni tentang pubertas pada laki laki dan dr. Dhea Anyndita Riantra tentang pubertas pada perempuan. Pada pembukaan edukasi, Ahmad Fatoni menjelaskan sekilas tentang pubertas dan pubertas dini.
Ia menjelaskan ada beberapa tips juga untuk menghadapi pubertas di antaranya :
- menjaga serta mengontrol perasaan dengan adanya perubahan fisik dan psikis
- jangan sungkan untuk bertanya pada orang tua apabila ada masalah, tanamkan sikap jujur dan terbuka
- mengonsumsi makanan sehat
- menjaga kebersihan alat kelamin, berkhitan, dan lain-lain
Selain itu ada juga pubertas dini yang dialami sekitar umur delapan tahun dan lebih muda. Pubertas dini disebabkan oleh konsumsi makanan cepat saji, menonton adegan berbau pornografi/seksual tanpa pendidikan seksual, paparan radiasi pada otak dan tulang belakang, dan gangguan hipotiroid (kondisi ketika kelenjar tiroid tak menghasilkan cukup hormon).
Risiko pubertas dini yakni anak-anak lebih dekat dengan kekerasan seksual dan penyakit kelamin. Acara selanjutnya pemaparan materi dipisah berdasarkan jenis kelamin. Peserta dibagi menjadi dua kelas berbeda dipisahkan antara laki-laki dan perempuan agar bisa lebih fokus dalam menerima materi yang akan disampaikan.
Acara berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WIB di Aula Sekolah Taruna Bangsa untuk peserta laki laki dan di perpustakaan untuk peserta perempuan. Peserta menyimak dengan baik setiap materi yang disampaikan dan aktif bertanya di sesi tanya jawab. Saat sesi kuis peserta sangat aktif untuk menjawab. Namun hanya beberapa peserta yang terpilih dan menjawab dengan benar yang mendapatkan hadiah.
Materi disampaikan dengan baik oleh kedua narasumber mulai dari pengertian hingga tanda-tanda pubertas. Ada beberapa poin penting yang dibahas, beberapa di antaranya yaitu tanda perkembangan fisik dan psikis pada laki laki saat pubertas yang perlu diketahui.
“Untuk perkembangan fisik tanda-tandanya yaitu badan bertambah tinggi dan besar, tumbuh rambut pada daerah kumis, janggut, ketiak, dan sekitar organ vital, suara menjadi lebih berat dan tumbuh jakun, beberapa ada yang mengalami mimpi basah (nocturnal emission), keluarnya cairan dari alat kelamin pria pada saat tidur. Sedangkan untuk perkembangan psikis yaitu lebih bersemangat, kreatif dan rasa ingin tahu yang besar, mulai tumbuh rasa malu terhadap lawan jenis dan mulai ada ketertarikan terhadap lawan jenis, mudah emosi dan lebih sensitif, ada rasa ingin diakui oleh kelompok sebaya, senang mencoba hal-hal yang baru,” ujar Ahmad Fatoni.
Sedangkan untuk pubertas pada perempuan, Dhea Anyndita Riantra lebih banyak menjelaskan tentang pengertian setiap tanda tanda pubertas dan berbagi cerita dengan para peserta yang sudah mengalami pubertas. “Pubertas pada perempuan ditandai mulai dari tumbuhnya payudara, tumbuhnya rambut kemaluan, lonjakan pertumbuhan, menstruasi, tumbuhnya bulu ketiak, perubahan bentuk tubuh, munculnya jerawat, perubahan emosional, dan lebih sering berkeringat,” katanya.
Pada sesi tanya jawab para peserta perempuan banyak bertanya mengenai menstruasi. Pertanyaannya mulai dari tentang bagaimana menjaga kebersihan diri saat menstruasi di sekolah sampai periode saat menstruasi. Acara berjalan dengan lancar dan ditutup dengan penyerahan sertifikat pada kedua narasumber.