Selasa 29 Nov 2022 18:53 WIB

Tim SAR Sisakan Pencarian Terhadap Enam Korban Hilang Gempa Cianjur

Cuaca menjadi salah satu kendala proses evakuasi.

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (25/11/2022) korban jiwa bertambah 17 jenazah dengan jumlah total 310 korban jiwa. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (25/11/2022) korban jiwa bertambah 17 jenazah dengan jumlah total 310 korban jiwa. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR  -- Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan masih menyisakan pencarian enam korban yang hilang usai peristiwa gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga hari kesembilan misi pencarian.

"Saat ini masih tersisa enam orang lagi yang dicari di dua lokasi, yakni Kampung Cijedil sebanyak empat orang dan Kampung Cicadas sebanyak dua orang," kata Koordinator Misi Pencarian Basarnas Jumaril di Posko Basarnas Cugenang, Cianjur, Selasa.

Baca Juga

Ia mengatakan, hingga saat ini jumlah total korban yang berhasil dievakuasi sesuai data Posko Induk berjumlah 326 orang dalam kondisi meninggal dunia. "Jumlah itu sudah termasuk di awal ada yang dievakuasi mandiri oleh masyarakat," katanya.

Jumaril mengatakan, proses pencarian orang hilang di lokasi terdampak gempa mengalami kendala cuaca hujan yang sulit untuk dikendalikan.

 

Basarnas bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor situasi cuaca harian di sekitar lokasi pencarian. "Kalau diprediksi hujan, misalnya pada sore hari, maka proses evakuasi kita majukan jamnya lebih pagi," katanya.

Cuaca hujan kerap kali memicu longsor susulan hingga timbunan tanah semakin tebal.

"Material longsor luar biasa, sangat tebal dan licin, gempa susulan juga perlu diwaspadai, sebab kalau ada goyangan bisa membahayakan tim kami," katanya.

Basarnas juga menempatkan satu personel Safety Officer yang bertugas memastikan medan operasi dalam kondisi aman. "Tujuannya khusus perhatikan kesehatan para relawan Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi besar ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement