REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas mencatat korban jiwa gempa di Cianjur 21 November 2022 lalu kini total sebanyak 327 jiwa. Sementara korban yang masih hilang total sebanyak 13 orang per Selasa (29/11/2022).
"Terhitung per 29 November 2022 sampai dengan jam sekarang 17.19 WIB, korban jiwa meninggal dunia sebanyak 327 jiwa. Korban merupakan hasil pencarian sampai 29 November 2022 dan kemudian telah ditemukan empat jiwa di Cijedil," ujar Dandim 0608 Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto saat konferensi virtual, Selasa (29/11/2022).
Terkait korban hilang, pihaknya mendapatkan laporan, korban hilang dari dua desa, yaitu Cijedil sebanyak enam jiwa dan kepala desa Mangunkerta sebanyak dua jiwa. Apabila dijumlahkan, dia melanjutkan, total seluruh korban hilang sebanyak 13 orang hingga hari ini.
"Kemudian, korban luka berat sebanyak 595 orang dan korban luka berat yang masih dirawat di semua rumah sakit (RS) di Cianjur sebanyak 68 orang," katanya.
Terkait pengungsian, pihaknya menghimpun data berdasarkan survei BNPB bersama kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA) bahwa tercatat ada 451 titik. Rinciannya 333 titik terpusat dan 118 mandiri. Kemudian, kepala keluarga (KK) yang disurvei sebanyak 39.985 KK.
Sementara itu, jumlah total pengungsi yang disurvei 108.720 jiwa. Rinciannya, dia melanjutkan, pengungsi laki-laki 52.987 dan pengungsi perempuan 55.733 jiwa, kemudian penyandang disabilitas 147 jiwa, ibu hamil 1.341 jiwa, dan lanjut usia 6.994 jiwa. Dandim juga mencatat total rumah rusak berat 34.477 unit, rumah rusak sedang 17.599, rusak ringan 35.976.
"Kemudian, infrastruktur yang rusak terdiri dari sekolah sejumlah 511, tempat ibadah 187, fasilitas kesehatan 14, gedung atau perkantoran 17. Kecamatan terdampak sejumlah 16 kecamatan yang terdiri dari 169 desa," ujarnya.