REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bupati Cianjur Herman Suherman mengajak warga korban gempa bumi yang rumahnya rusak ringan atau masih layak huni untuk kembali ke rumah atau kediamannya. Ajakan kembali ke rumah itu sesuai dengan rekomendasi dari BMKG.
"Ada rekomendasi dari BMKG dan saya akan buat surat kepada para camat, kades, hingga RT/RW untuk yang rusak ringan, untuk kembali ke rumahnya masing-masing," kata Herman Suherman, di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022).
Senin ini merupakan hari pertama Bupati Cianjur Herman Suherman memegang kendali penuh pelaksanaan tugas di lapangan untuk penanganan gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Termasuk pencarian dan pertolongan korban serta pengungsi.
"Walaupun hari ini saya ambil kendali tapi tetap masih dibimbing. Masih didampingi oleh BMKG, kami sambil belajar tetap dibimbing, tetap kami akan fokus walaupun sebenarnya kemarin kita tetap fokus juga. Cuma kendali ada di pusat, tapi sekarang ada pada kami," kata Bupati Cianjur.
Di hari pertama memegang kendali, Bupati Cianjur membuat surat keputusan terkait penanggulangan pascagempa bumi oleh pihaknya. "Tadi kami buat SK dan juga nanti rapat konferensi pers oleh Forkominda. Kami libatkan Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kajari, termasuk Ketua DPRD kami libatkan di dalam," kata dia.
Herman mengaku tidak merasa berat atau terbebani saat harus menjadi komando penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur. "Tidak merasa berat ya. Sekarang mulai landai, dan saya tidak sendiri, masih ada dari pusat masih lalu ada juga perangkat daerah," kata dia.
Ia menuturkan proses evakuasi pencarian korban gempa bumi masih menjadi salah satu hal prioritas dalam penanggulangan bencana di bawah komandonya. "Kami masih fokus evakuasi, karena masih ada 11 orang (korban yang belum ditemukan). Kami juga melakukan survei dan assesment untuk rumah warga yang rusak ringan, sedang hingga berat," kata Bupati.