Senin 28 Nov 2022 11:30 WIB

Panitia Nusantara Bersatu Bantah Acaranya Semata demi ABS

Nusantara Bersatu diklaim sebagai ajang silaturahmi elemen pendukung Jokowi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah warga menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Nusantara Bersatu angkat suara terkait kritik yang dilontarkan kepada acara yang sudah dihelat di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26//11/2022). Anggota SC Nusantara Bersatu, Silvester Matutina, merasa tidak ada yang perlu diluruskan terkait kritik yang disampaikan Sekjen PDI Perjuangan.

Ia menerangkan, ketika konferensi pers Panitia Nusantara Bersatu telah pula menyampaikan kalau kegiatan tersebut merupakan hajat mereka semua. Yaitu, kumpulan elemen-elemen relawan untuk silaturahmi dengan Presiden Joko Widodo namun dalam skala yang besar.

Baca Juga

Untuk itu, Silverster menegaskan, acara Nusantara Bersatu yang digelar di GBK tentu bukanlah hajat pribadi atau hajat segelintir orang. Ia merasa, kalau mengikuti acara kemarin pasti merasakan sendiri bagaimana energi Presiden Joko Widodo berjumpa langsung dengan rakyatnya.

"Ibarat naskah, Nusantara Bersatu di GBK kemarin adalah teks. Soal tafsirnya itu otoritas masing-masing pembaca," kata Silvester melalui rilis yang diterima Republika, Senin (28/10/2022).

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih itu turut mengingatkan, satu windu perjalanan dari Joko Widodo memimpin Indonesia telah merekam begitu banyak capaian-capaian dan catatan keberhasilan. Mulai dari pembangunan fisik, sumber daya manusia, sampai infrastruktur digital.

Selain itu, ekonomi yang terselamatkan ketika pandemi melanda dan bangkit pada masa pasca pandemi. Indonesia tampil pula dalam forum-forum internasional yang bergengsi. Bagi Silvester, capaian inilah yang disyukuri, salah satunya dengan menggelar silaturahmi bersama Jokowi.

Silvester menegaskan, mereka sebagai elemen-elemen relawan Joko Widodo melihat kalau hal-hal baik tersebut harus mampu dilanjutkan. Sehingga, warisan baik yang selama ini telah ditorehkan dan akan ditinggalkan Presiden Joko Widodo bagi Indonesia bisa terus berjalan nantinya.

Dari silaturahmi tersebut, lanjut Silvester, mereka meminta arahan-arahan langsung dari Presiden Joko Widodo agar kompas aeah bangsa ke depan semakin terarah dan berada dalam satu komando. Silvester turut menanggapi komentar terkait istilah ABS atau asal bapak senang.

"Bukan ABS, tapi ARS, asal rakyat senang. Mereka rindu berjumpa pemimpinnya, kita coba ikhtiarkan forumnya, itu saja," ujar Silvester.

Sebelumnya, Sekjen PDIP menegaskan kalau watak kepemimpinan Presiden Joko Widodo merupakan politik pemberdayaan rakyat dengan blusukan, turun ke bawah. Jadi, bukan politik mobilisasi sebagaimana terjadi di Gelora Bung Karno belum lama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement