REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyatakan, saat ini terjadi peningkatan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19. Namun, belum ada temuan subvarian XBB yang dilaporkan sudah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
"(Untuk subvarian XBB), belum terdeteksi di Kota Malang. Saat ini memang ada penambahan (kasus konfirmasi)," kata Husnul.
Husnul menjelaskan, terkait tingkat keterisian tempat tidur untuk merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini berada pada kisaran 19,9 persen. Dari total tersebut, 4,49 persen merupakan warga Kota Malang, sisanya warga luar daerah.
Menurutnya, pasien konfirmasi positif Covid-19 yang merupakan warga Kota Malang itu dirawat pada sembilan rumah sakit. Sejumlah rumah sakit di Kota Malang merupakan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 dari berbagai daerah.
"Untuk warga Kota Malang, pada angka 4,49 persen (dari kapasitas tempat tidur), dan dirawat di sembilan rumah sakit. Selebihnya, berarti bukan merupakan warga Kota Malang," ujarnya.
Ia menambahkan, Dinkes Kota Malang mendorong masyarakat yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 lengkap diharapkan segera menuju tempat-tempat yang menyediakan vaksinasi. Selain itu, pemberian vaksin penguat juga diutamakan.
"Sebenarnya, kunci untuk penanganan Covid-19 itu ada dua, pertama disiplin masyarakat untuk protokol kesehatan dan memaksimalkan langkah vaksinasi," ujarnya.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di wilayah Kota Malang tercatat 169 kasus aktif dengan 25 kasus baru. Secara keseluruhan, di wilayah tersebut ada 31.668 kasus konfirmasi positif Covid-19, di mana 30.229 telah sembuh dan 1.270 dilaporkan meninggal dunia.