Jumat 25 Nov 2022 21:05 WIB

Riksa Budaya Tampilkan Beragam Budaya Cirebon

Riksa Budaya Cirebon akan digelar pada Sabtu (24/11) hingga Ahad (26/11)

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Penampilan Kabupaten Cirebon pada karnaval seni budaya West Java Festival 2019 yang digelar Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (2/11). (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Penampilan Kabupaten Cirebon pada karnaval seni budaya West Java Festival 2019 yang digelar Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (2/11). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Riksa Budaya akan menampilkan beragam budaya dari Cirebon. Selain menampilkan lima maestro tari topeng, digelar pula kongres bahasa Cirebon.

Riksa budaya merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh Pemprov Jabar untuk melestarikan tiga kekuatan budaya di Jawa Barat. Yakni, Melayu-Betawi, Priangan dan Cirebon.

Baca Juga

Riksa Budaya Cirebon akan digelar pada Sabtu (24/11) hingga Ahad (26/11). Sebelumnya, pada 25 Oktober 2022, digelar kegiatan serupa yang mengangkat budaya Melayu-Betawi yang melekat pada masyarakat Bekasi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menjelaskan, dalam kegiatan Riksa Budaya kali ini, beragam budaya dari Cirebon akan ditampilkan. Termasuk pagelaran lima maestro tari topeng,  yang diwarisi tarian tersebut dari leluhur mereka.‘’Ada tari topeng Losari, Gegesik, Palimanan, Slangit dan Indramayu,’’ terang Agus, Jumat (23/11).

Agus menjelaskan, kelima maestro tari topeng dari kelima daerah tersebut akan tampil dalam satu panggung. Mereka akan menampilkan tari topeng ciri khas daerahnya masing-masing. 

Selain tari topeng dari lima maestro tari topeng, juga akan ditampilkan pagelaran wayang kulit. Adapun yang menjadi dalangnya adalah seorang siswa dari salah satu sekolah di Kota Cirebon.‘’Ini menunjukkan adanya regenerasi budaya di Kota Cirebon,’’ kata Agus.

Tak hanya pagelaran seni, dalam kegiatan itu juga akan digelar Kongres Bahasa Cirebon. Peran bahasa dinilai sangat penting karena merupakan identitas bangsa. ‘’Pemkot Cirebon juga sedang membumikan penggunaan Bahasa Cirebon melalui program Sedina Nyerbon,’’ kata Agus.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, Febriyani, menjelaskan, kegiatan Riksa Budaya sebelumnya sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut baru kembali digelar tahun ini.

Dimulai di kampung adat Kranggan, Kota Bekasi, dengan tema Saling Tulungan, pada 25 Oktober 2022. Dalam Riksa Budaya saat itu, mengangkat budaya Melayu-Bekasi yanag melekat dengan masyarakat Bekasi.

Selanjutnya, Riksa Budaya yang dirangkaikan dengan kongres bahasa digelar di Cirebon pada Sabtu (25/11) hingga Ahad (26/11).

‘’Riksa Budaya berikutnya direncanakan digelar di Sukabumi pada Desember,’’ tandas Febriyani. N lilis sri handayani

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement