REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengungkapkan pasien korban gempa Cianjur yang dirawat terus bertambah. Sebelumnya pasien yang dirawat hanya 84 orang tetapisaat ini sudah mencapai 96 orang.
Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung Zulvayanti mengatakan jumlah pasien korban gempa Cianjur sejak hari pertama gempa terjadi, Senin (21/11/2022) hingga saat ini mencapai 96 orang. Sebanyak 77 orang di antaranya masih dalam perawatan sedangkan 18 orang sudah pulang ke rumah. "Sejak hari pertama sampai Jumat, 25 November telah tiba di rumah sakit kami 96 pasien diantaranya 77 orang masih perawatan, 18 pasien pulang dan satu pasien meninggal yang terjadi di hari kedua," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (25/11/2022).
Ia mengatakan sudah terdapat 50 pasien yang telah dioperasi. Mereka sebagian besar mengalami patah tulang, luka di perut dan kepala serta kulit. "Ada 50 yang sudah dilakukan operasi sebagian besar kasusnya sama trauma atau patah tulang kemudian trauma di abdomen di perut sebagian lagi dengan kasus trauma kepala dan luka area kulit," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 132 orang korban gempa Cianjur dirawat pada rumah sakit yang tersebar di Kota Bandung hingga Kamis (24/11/2022) kemarin. Mereka merupakan pasien rujukan dari rumah sakit di Kabupaten Cianjur. "Jumlah total pasien 132 orang data per Kamis (24/11/2022) kemarin. Itu data sementara," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).
Ia menuturkan, korban gempa yang dirawat di rumah sakit di Bandung terbanyak di RSHS mencapai 84 orang, RSUD Bandung Kiwari 16 orang, RSUD Kota Bandung sembilan orang. Rumah Sakit Santosa Kopo tiga orang dan Sartika Asih tiga orang.
Selanjutnya, Rumah Sakit Muhammadiyah tiga orang, Rumah Sakit Borromeus empat orang. Rumah Sakit Advent satu orang, Rumah Sakit Santosa pusat enam orang. Rumah Sakit Melinda satu orang, Rumah Sakit Halmahera dua orang.