Jumat 25 Nov 2022 08:38 WIB

Alasan Raja Malaysia Setuju Anwar Ibrahim Menjadi Perdana Menteri

Anwar Ibrahim resmi dilantik menjadi PM Malaysia pada Kamis sore.

 Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim berdoa setelah mengambil sumpah dalam upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 24 November 2022. Raja Malaysia pada Kamis menunjuk Anwar sebagai perdana menteri negara itu, mengakhiri hari ketidakpastian setelah pemilihan umum yang memecah belah menghasilkan parlemen yang menggantung.
Foto:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pemimpin negara pertama yang mengucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia. Anwar mengunggah video percakapannya dengan Jokowi di akun Twitter resminya.

 

“Pemerintah, atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya Yang Mulia sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia,” kata Jokowi saat menelepon Anwar.

Ucapan Jokowi itu terdengar karena Anwar mengaktifkan pengeras suara pada gawainya. Merespons ucapan Jokowi, Anwar mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih. Saya anggap ini suatu penghormatan di antara yang paling awal menghubungi. Ini menunjukkan saya kekal sahabat sejati Indonesia,” kata Anwar kepada Jokowi.

Selanjutnya Jokowi menyampaikan bahwa Anwar merupakan tokoh yang dikenal luas di Indonesia. “Terima kasih. Dan saya mengharapkan hubungan perdagangan, bisnis, investasi, budaya, persahabatan, insya Allah dapat kita tingkatkan,” ujar Anwar.

Ketua dan Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyambut penetapan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri Malaysia yang baru. Hubungan Republik Indonesia (RI) dan Malaysia dinilai akan semakin akrab karena Anwar Ibrahim memiliki banyak kawan dekat di Indonesia.

"Anwar Ibrahim itu sahabat Indonesia sejak lama, di masa senang dan susah, dia selalu banyak teman di Indonesia dan selalu datang ke Indonesia, dan menjalin silaturahmi secara rutin dengan pemimpin Indonesia baik di pemerintahan maupun luar pemerintahan," ujar  mantan Wakil Menteri Luar Negeri pada Kamis.

Dino melihat dengan terpilih Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri akan disambut baik oleh semua sahabatnya di Indonesia. Keakraban ini pun akan memiliki dampak positif bagi hubungan kedua negara.

Hubungan Indonesia dan Malaysia, menurut Dino, saat ini berada dalam kondisi yang stabil dan berjalan dengan baik. Terlebih lagi Malaysia adalah negara tetangga yang memang memiliki mekanisme pertemuan rutin bagi lapisan pemerintahan dari tingkat pemimpin hingga menteri.

"Saya melihat tidak ada isu yang mengganggu, kalau ada terkait pekerja migran Indonesia, tapi sudah ada mekanismenya dan sistem yang menanganinya," ujar Dino.

Dino lebih melihat tantangan antara kedua negara adalah memposisikan diri di kawasan. Kedua negara harus bisa memperkuat Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang saat ini diketuai oleh Indonesia.

 

Selain itu, Jakarta dan Kuala Lumpur pun bisa bekerja sama menangani krisis politik di Myanmar dan menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. "Malaysia dan Indonesia terkena dampaknya karena cukup banyak pengungsi Rohingya yang datang ke kedua negara," ujar Dino. 

 

photo
Langkah Anwar Ibrahim menyingkirkan Muhyiddin dari kursi PM Malaysia. - (Reuters/the star)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement