REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Dit Polsatwa Baharkam Polri mengerahkan 10 ekor anjing pelacak atau K9 untuk mencari korban hilang akibat gempa dan longsor di Cianjur, Jawa Barat. Pencarian tepatnya dilakukan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, dimana dilaporkan sekitar 40 orang masih tertimbun.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasety mengatakan menjelang petang salah satu anjing pelacak menemukan satu titik yang terindikasi adanya korban tertimbun tanah longsor. Sehingga petugas gabungan berusaha memastikannya dengan melakukan penggalian.
"Satwa K9 Ari dengan pawang Bripda Debi, berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diperkirakan titik korban yang tertimbun longsor, sehingga dilakukan penggalian," kata Dedi, di Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Namun, upaya tersebut tidak dapat dilakukan maksimal karena hujan kembali turun. Petugas terpaksa meninggalkan lokasi karena ditakutkan longsor susulan kembali terjadi dan dapat mengancam keselamatan petugas.
Pihaknya akan melanjutkan pencarian esok hari di titik yang diduga terdapat tubuh korban menggunakan alat manual. Sebab, penggunaan alat berat dapat memicu terjadinya longsor. "Kita akan maksimalkan pencarian besok (Jumat, 24/11/2022) di titik yang sama dimana tercium bau oleh anjing pelacak," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban hilang sebanyak 40 orang yang diduga terkubur di lokasi longsor yang sempat memutus jalur Cianjur-Cipanas. Sedangkan korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi sebanyak 271 orang dari beberapa desa di Kecamatan Cianjur dan Cugenang.