REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi bukan cuma penting untuk manusia, tetapi juga untuk kesehatan binatang piaraan. Drh Muhammad Reza Ramadhani dari Institut Pertanian Bogor mengatakan, ketika memelihara hewan, konsep yang harus dipahami sejak awal adalah hewan bukan barang, melainkan makhluk hidup. Sehingga aspek kesehatan pun jadi sorotan.
"Maka pemberian vaksinasi untuk kesehatan hewan akan menjadi hal mendasar juga yang akan dilakukan," kata Reza, Kamis (24/11/2022).
Sama seperti efeknya untuk manusia, vaksinasi pada hewan diberikan untuk meningkatkan ketahanan tubuh menghadapi berbagai penyakit. Ketika virus-virus penyakit menyerang, hewan piaraan seperti kucing dan anjing yang sudah mendapatkan vaksin bisa menghadapinya. "Pun apabila terkena, kemungkinan untuk pulih akan lebih besar," ujar Reza.
Vaksin yang bisa diberikan kepada kucing, misalnya, meliputi vaksin rabies untuk melindungi dari virus rabies. Kemudian vaksin feline calicivirus untuk melindungi dari virus yang menyebabkan saluran pernapasan terganggu, hingga vaksin FPV atau feline panleucopenia untuk melindungi dari virus Parvorirus yang mudah menular.
Selain vaksinasi, hewan piaraan seperti kucing dan anjing juga perlu diberikan obat anti cacing dan anti ektoparasit. Keduanya merupakan obat yang bebas dibeli dan dapat diaplikasikan sendiri. Namun akan lebih baik bila dilakukan konsultasi dengan dokter hewan sebelumnya.
Dokter Hewan Direktorat Polisi Satwa, Kelapa Dua, Depok drh Nadia Kamila Putri menjelaskan memberikan obat anticacing pada hewan dapat membantu mencegah penularan penyebaran cacing ke manusia. "Tentunya perlu diimbangi dengan minum obat anticacing bagi pemeliharanya juga, agar tidak menularkan cacing ke hewan piaranya," kata Nadia dalam surel.
Sementara itu, antiektoparasit (kutu), dapat membantu pencegahan parasit darah pada hewan piaraan. Menurut Nadia, penyakit parasit darah merupakan "bom waktu" bagi hewan piaraan karena baru akan ketahuan ketika kondisinya sudah parah.
Penyakit ini disebarkan oleh kutu pada hewan. Namun, manusia tidak perlu khawatir karena kutu tidak menular ke manusia, tetapi tetap pada seseorang yang memiliki alergi, efeknya bisa menimbulkan rasa gatal atau ruam.