REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau kepada para warga korban gempa Cianjur Jawa Barat agar tidak memasuki rumah yang sudah retak. Pasalnya, rumah yang sudah retak tersebut sewaktu-waktu bisa runtuh.
"Kepada warga yang rumahnya sudah retak atau bahkan rusak itu mohon untuk tidak masuk lagi tidak kembali lagi ke dalam rumah," ujar Dwikorta di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).
"Sehingga ini mohon kalau ada pencurian tuh ya pencurinya ya hati-hati lah itu rumahnya bisa roboh gitu loh. Jadi ini bagi yang berminat untuk mencuri janganlah ya. Selain dosa juga rumah itu bisa roboh sewaktu-waktu. Baru asik mencuri, roboh, kan malah bahaya, pokoknya jangan kembali masuk ke dalam rumah yang sudah retak," jelasnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan kabar berantai atau berita bohong yang sering muncul pada sore menjelang malam. Menurutnya, hampir setiap malam ada kabar bohong berantai terkait gempa susulan.
"Hoaks menjelang malam selalu berseliweran, kemarin ada yang mengatakan bahwa BMKG menginfokan bahwa patahan yang di Waduk Cirata akan bergerak, tentang jam belum diketahui dan tidak dapat diprediksi, intinya kalau dramatis dan heboh-heboh tidak usah percaya,\" katanya.
Ia pun meminta kepada warga agar memercayai apa yang diperingatkan di situs resmi BMKG saja. "Percaya pada info BMKG saja, sambil tetap doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, insyaallah semua minta perlindungan pada Allah, jangan percaya pada hoaks," tegasnya.