REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Rekaman video yang memperlihatkan sejumlah oknum warga diduga mengadang mobil pembawa bantuan untuk korban gempa Cianjur viral di media sosial. Peristiwa tersebut diunggah oleh akun Twitter @kangjail dan menjadi sorotan warganet.
Beberapa oknum warga yang tengah berdiri di pinggir jalan dan mengatur arus mobil tiba-tiba mengadang mobil membawa bantuan. Penumpang mobil sempat memberitahukan, mereka sedang membawa barang bantuan untuk korban gempa.
Namun, oknum warga masih mengadang hingga akhirnya mobil tersebut memilih mundur. Informasi yang didapat peristiwa terjadi di Cugenang, Cianjur.
"Ambulans dijegat saat mau menuju lokasi. Kita dijegat ya, orang-orang minta bantuan diturunin di sini sementara kita mau ke ujung. Orang-orang ini berhentiin semua mobil yang ada tanpa terkecuali ambulans lokasi tidak jauh dari SMP Cigunang (Cugenang) Rancagoong. Hati-hati buat semua relawan," dikutip dari keterangan pada akun tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo membenarkan peristiwa tersebut telah terjadi. Pihaknya telah mengamankan para pelaku dan petugas sedang memintai keterangan.
"Pelaku sudah diamankan, sekarang lagi diperiksa, kita tunggu hasilnya. Nanti diinfo,” ujarnya, Rabu (23/11/2022).
Sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur terus bertambah. Data per Rabu (23/11/2022) pukul 17.00 WIB dilaporkan 271 orang meninggal dunia. Tercatat dari 271 korban jiwa, 37 persennya merupakan anak-anak.
"Persentasenya sekitar 37 persen. Jadi memang banyak anak-anak, tapi kalau dilihat keseluruhan tetap banyak di luar anak-anak," kata Kepala BNPB Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).
Berdasarkan data BNPB, korban luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang. Kemudian, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak itu terdiri dari rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.
Tak hanya itu, ada sebanyak 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan. Tercatat, sebanyak 15 kecamatan terdampak gempa, bertambah 3 kecamatan dari hari sebelumnya.