Selasa 22 Nov 2022 11:30 WIB

Muhammadiyah Sampaikan Duka Mendalam Korban Gempa Cianjur

Semua pihak dan komponen masyarakat juga terus berpartisipasi dalam menangani korban.

Sejumlah warga berada di depan rumah yang rusak pasca gempa bumi di Kampung Selakawung, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022). Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cianjur hingga Senin (21/11/2022) pukul 20.00 WIB jumlah bangunan dan rumah rusak akibat gempa bumi mencapai 2.345 unit serta 13.784 orang mengungsi. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah warga berada di depan rumah yang rusak pasca gempa bumi di Kampung Selakawung, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022). Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cianjur hingga Senin (21/11/2022) pukul 20.00 WIB jumlah bangunan dan rumah rusak akibat gempa bumi mencapai 2.345 unit serta 13.784 orang mengungsi. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan duka mendalam kepada para korban gempa magnitudo 5,6 yang melanda Cianjur, Jawa Barat.

"Simpati kami juga bagi korban luka-luka semoga tertangani secara medis dengan baik serta diberi kesembuhan dan segera pulih kembali," kata Haedar melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga

Menurut Haedar, kejadian tersebut merupakan suatu kehilangan dan musibah bagi keluarga korban bencana alam tersebut sekaligus menjadi musibah bagi masyarakat Jawa Barat dan bangsa Indonesia.

Kepada pemerintah dan institusi terkait, Haedar berharap dapat memitigasi dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin untuk dilakukan pemulihan.

"Semua pihak dan komponen masyarakat juga terus berpartisipasi dalam menangani korban dan musibah gempa Cianjur tersebut," ujar Haedar.

Haedar mengatakan Pimpinan Muhammadiyah setempat, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan komponen Muhammadiyah lainnya yang telah turun ke lokasi terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam mengoptimalkan penanggulangan bencana alam Cianjur tersebut.

"Spirit 'Al-Maun' terus digelorakan dan dibumikan dalam menghadapi musibah dan masalah yang dihadapi masyarakat luas," kata Haedar Nashir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement