Ahad 20 Nov 2022 09:18 WIB

Mahathir Mohamad Kalah untuk Kali Pertama Sejak 1969

Kursinya dimenangkan Mohd Suhaimi Abdullah, kandidat dari aliansi Perikatan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 FILE - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara selama wawancara dengan The Associated Press di kantornya di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 19 Agustus 2022. Mahathir mengumumkan Selasa, 11 Oktober 2022, ia akan bertarung dalam pemilihan umum yang diharapkan bulan depan, dan memperingatkan bahwa kemenangan oleh partai Melayu yang berkuasa dapat membuat mantan Perdana Menteri Najib Razak yang dipenjara diampuni dan dibebaskan.
Foto: AP/Vincent Thian
FILE - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara selama wawancara dengan The Associated Press di kantornya di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 19 Agustus 2022. Mahathir mengumumkan Selasa, 11 Oktober 2022, ia akan bertarung dalam pemilihan umum yang diharapkan bulan depan, dan memperingatkan bahwa kemenangan oleh partai Melayu yang berkuasa dapat membuat mantan Perdana Menteri Najib Razak yang dipenjara diampuni dan dibebaskan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR --  Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengalami kekalahan pertamanya dalam pemilihan umum dalam 53 tahun. Kekalahan ini menandakan berakhirnya tujuh puluh tahun karir politiknya. Mahathir yang berusia 97 tahun gagal mempertahankan kursi parlemennya di Pulau Langkawi.

Kursinya dimenangkan Mohd Suhaimi Abdullah, kandidat dari aliansi Perikatan yang dipimpin Muhyiddin. Ini kekalahan pertama Mahathir sejak 1969.

Baca Juga

Mahathir memimpin koalisi yang berjanji menurunkan pemerintahan Barisan Nasional saat ini. Tapi aliansinya tidak masuk unggulan. Barisan bersaing dengan blok Muhyiddin dan saingan lama Mahathir yakni Anwar Ibrahim.

Pada bulan ini Mahathir mengatakan ia akan mundur dari politik bila kalah. "Saya tidak melihat diri saya aktif di politik sampai 100 tahun, yang paling terpenting membagikan pengalaman saya ke pemimpin muda di partai," katanya.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengaku telah mengamankan cukup banyak kursi dalam pemilihan untuk membentuk pemerintah. Meski hasil akhir dari Komisi Pemilihan Umum menunjukkan persaingan di parlemen.

Pada Ahad (20/11) Muhyiddin mengatakan ia siap bekerja sama dengan partai manapun untuk mencapai jumlah kursi yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement