Jumat 18 Nov 2022 19:56 WIB

Uniknya Anies Pilih Bertemu Koalisi Perubahan di Restoran Pagi Sore

Restoran ini sempat mau diboikot warganet sebab di brosur ada foto Anies, JK, Zulhas.

Rep: Erik PP/Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS bersama bakal calon presiden Anies Baswedan menggelar pertemuan di Restoran Pgi Sore, Jakarta, Jumat (18/11).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS bersama bakal calon presiden Anies Baswedan menggelar pertemuan di Restoran Pgi Sore, Jakarta, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang menarik dalam pertemuan calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan bersama politikus dari tiga partai politik (parpol) Koalisi Perubahan yang mendukungnya, yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies bertemu tim kecil dengan agenda makan siang menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dari Nasdem, hadir Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto, dari Demokrat diwakili Sekjen Teuku Riefky Harsya, dan M Sohibul Iman dari PKS. Mereka didampingi teman dekat Anies, yaitu eks menteri ESDM Sudirman Said. Uniknya, pertemuan diadakan di Restoran Pagi Sore di Jalan Dr Saharjo, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022).

Restoran yang menjual menu masakan Padang tersebut sebelumnya sempat disorot lantaran brosur yang dibagikan kepada pembeli yang memuat wajah Anies. Foto brosur yang diselipkan di nasi boks pesanan Restoran Pagi Sore itu pun difoto dan disebarkan akun Twitter @lhayesno.

Baca: Akibat Brosur Yayasan Milik Ustadz Fadlan Garamatan, Anies Diserang Warganet

Akun tersebut mengkritik pemberian brosur dan menuding Restoran Pagi Sore ikut berkampanye untuk Anies. "Pesan makanan di Resto Padang, dikasih bonus KAMPANYE!" begitu narasi yang dibuat. Status itu memantik warganet lain untuk mengecam Anies.

Setelah ditelaah, brosur itu tidak ada kaitannya dengan Anies. Brosur tersebut mengajak masyarakat untuk ikut menyumbang ke lembaga filantrofi Garamatan Foundation yang didirikan Ustadz Fadlan Garamatan. Ulama asal Fakfak, Papua Barat itu memiliki Pondok Pesantren Nuu Waar di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Dalam brosur, Garamatan Foundation mendapat dukungan beberapa tokoh nasional, di antaranya Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 M Jusuf Kalla, gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas). Entah mengapa, pembeli yang komplain hanya fokus kepada Anies.

Baca: Manajemen Garamatan Foundation Minta Maaf Terkait Brosur di Restoran Pagi Sore

Restoran tersebut pun dikait-kaitkan mendukung Anies. Bahkan ketika status itu diunggah di lini masa, Restoran Pagi Sore dituding mendukung dan mengkampanyekan Anies.

Warganet yang teridentifikasi sebagai pendukung capres lain mengajak kawannya untuk memboikot rumah makan yang terkenal dengan menu rendangnya tersebut. Gara-gara gaduh itu, manajemen Restoran Pagi Sore sampai harus meminta maaf kepada pelanggan.

Dalam pertemuan di Restoran Pagi Sore, Anies Baswedan menyampaikan, masih banyak waktu sebelum memutuskan calon wakil presiden (cawapres). Dia juga masih menunggu partai politik lain untuk mengumumkan sosok yang akan menjadi kompetitornya.

Eks mendikbud itu menganalogikan strategi Koalisi Perubahan layaknya pertandingan bulutangkis. Jika mereka belum mengetahui siapa lawannya, koalisinya juga belum dapat menentukan pasangan yang tepat untuk melawan kompetitornya pada Pilpres 2024.

"Kenapa? karena pada saat itulah kita sudah tahu siapa yang berada dalam koalisi. Kedua kita tahu siapa saja yang berpotensi menjadi kompetitor, dari situ kemudian ketemu kombinasi pasangan yang tepat," ujar Anies di Restoran Pagi Sore, Jakarta, Jumat siang WIB.

Baca: Pendiri Cyrus Network Pasang Alphard Baru Yakin Anies tak Dapat Tiket Pilpres 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement