Jumat 18 Nov 2022 19:52 WIB

Simulasi Capres-Cawapres Hasilkan Dominasi Kemenangan Anies di Pilpres

Dalam simulasi yang digelar Voxpol, Anies hanya kalah jika dipasangkan dengan Andika.

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan menjadi pembicara di Bloomberg NEF Summit,  salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua, Bali. Anies diketahui saat ini juga menjadi bakal calon presiden untuk 2024 dari Partai Nasional Demokrat. (ilustrasi)
Foto:

Bakal capres dari Partai Nasdem, Anies Baswedan mengatakan bahwa masih banyak waktu sebelum menentukan calon wakil presiden (cawapres). Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa koalisinya masih menunggu pergerakan dan keputusan partai politik lain dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Dalam hal ini kita sudah tau siapa saja yang ikut, siapa aja yang kira-kira, nah pada saat ini kita sudah pasti InsyaAllah yang bertiga ini. Karena itu yang bertiga bereskan dulu bagian kita sambil kita menunggu, ini bagian dari strategi," ujar Anies di sebuah restoran di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, menjadi prematur ketika sudah memutuskan cawapresnya saat ini. Kendati demikian, ia menyebut bahwa Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memiliki kriteria untuk memutuskan sosok yang tepat.

"Prematur untuk membicarakan pasangan sekarani, tapi menyepakati kriteria sekarang. Kriterianya apa? Kombinasi pasangan yang memiliki probabilitas untuk memenangkan kontestasi. Kriteria itu kesepakatannya, tapi siapanya kita nunggu nanti," ujar Anies.

Meski menunggu kesepakatan partai politik lain, koalisinya disebut tak akan mengumumkan pada detik-detik akhir pendaftaran pasangan capres-cawapres. Pengumuman akan disampaikan saat minimal ada gambaran terkait pesaingnya di 2024.

"Tidak selalu menunggu sampai final, tapi paling tidak gambarannya ada, hari ini gambarannya belum ada sama sekali. Yang sudah lebih jelas bersama itu ini dan keseriusannya ada," ujar Anies.

Ia sendiri dalam pertemuan tersebut menyampaikan tiga kriteria cawapresnya. Ketiganya adalah dapat membantu pemenangan, membuat koalisi solid, dan memiliki efektivitas dalam pemerintahan jika menang nanti.

"Semua opsi itu terbuka, tentu nanti akan dibahas juga bersama-sama. Jadi saya rasa pada fase ini itu fase kita lihat semua opsi kemudian kriteria sederhana kok," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan)

 

 

Tim kecil dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS pada Jumat (18/11/2022) kembali menggelar pertemuan dengan bakal capres Anies Baswedan. Pertemuan tersebut menjadi momen kesekian kalinya bagi ketiga partai dalam menguatkan rencana koalisi.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan, bahwa tim kecil ketiga partai memang sering menggelar pertemuan. Namun, banyak di antaranya tak diungkapkan kepada publik.

"Komunikasi selalu berjalan dengan baik. Jadi sebetulnya saling mengingatkan itu biasa dan itu semakin membuat kita semakin kompak," ujar Riefky.

Menurutnya, ketiga partai sudah memiliki kesepakatan bersama, meskipun Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS urung mendeklarasikan koalisi. Namun ia memastikan, ketiganya memiliki semangat perubahan dan perbaikan untuk masa depan Indonesia.

"Kami ini kan berkumpul untuk semangat perubahan dan perbaikan, dan itu hanya bisa dilakukan ketika kita memenangkan kontestasi atau pilpres nanti," ujar Riefky.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman mengatakan, bahwa rencana koalisi ketiganya sudah memiliki fondasi utama, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan partainya. Ketiganya menamakan diri sebagai Koalisi Perubahan, meski belum mendeklarasikan kerja sama politik.

"Bahwa tiga (partai) ini merupakan backbone ya, yang ya merupakan inisiator dari Koalisi Perubahan ini," ujar Sohibul.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa mengurus Indonesia yang besar tak cukup hanya dengan tiga partai politik. Koalisi Perubahan disebutnya terus membuka pintu komunikasi bagi partai politik lain yang ingin bergabung.

"Kalau kita secara backbone ya memang tiga partai, tapi kita semua berkeyakinan bahwa mengelola Indonesia ini tidak mungkin dengan hanya kita saja. Makanya kita terbuka dengan kehadiran teman-teman dari partai lain," ujar Sohibul.

Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto menjelaskan, bahwa masih ada kesepakatan yang perlu dibicarakan dengan Partai Demokrat dan PKS. Namun, ia tak mengungkapkan kesepakatan apa yang belum terjalin antara ketiganya.

"Bahwa kita ini terus berkomunikasi, kita punya agenda menuntaskan hal-hal yang harus disepakati di antara partai-partai ini. Itu kita lakukan tidak selalu harus kemudian dimediakan, bahkan kami yakin kalau tiap proses kami ini dimediakan mungkin kami tidak bisa mikir serius," ujar Sugeng.

 

photo
Anies Siap Menjadi Calon Presiden 2024 - (infografis republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement