REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi XBB1 dan BQ.1 merupakan sub varian omicron. Sub varian ini lebih menular dan fatalitasnya tinggi pada orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.
"Ini (XBB1 dan BQ.1) bukan varian baru, melainkan subvarian omicron," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (16/11/2022).
Ia menambahkan, risiko kematian pada orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis penguat (booster) lebih kecil daripada yang hanya disuntik vaksin Covid-19 dua dosis, terutama pada kelompok lanjut usia (lansia). Jadi, urgensi vaksin Covid-19 booster adalah meningkatkan antibodi dan dengan booster menstimulus kembali sel-sel imunitas. Selain itu booster juga diberikan untuk menghadapi mutasi virus.
"Sebenarnya karena virus Covid-19 itu virus RNA yang memang hobinya bermutasi. Makanya dibutuhkan booster untuk menghadapi mutasi virus," katanya.
Sebelumnya, terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan pengurutan keseluruhan genome (WGS), yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat. Sementara, kasus BQ.1 dan BQ.1.1 melonjak hampir dua kali lipat di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.