Rabu 16 Nov 2022 15:40 WIB

XBB Ditemukan di Kota Bandung, Yana: Mobilitas Warga Akan Dibatasi

Lonjakan kasus harian di Kota Bandung yang semakin mengkhawatirkan

Rep: dea alvi soraya/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat bahwa penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau dosis penguat di Indonesia pada Senin (17/10/2022) mencapai 64.336.404 orang, sementara penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap sebanyak 171.418.935. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat bahwa penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau dosis penguat di Indonesia pada Senin (17/10/2022) mencapai 64.336.404 orang, sementara penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap sebanyak 171.418.935. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Kota Bandung mengkonfirmasi temuan satu kasus Covid-19 subvarian XBB. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, temuan tersebut diperoleh usai salah seorang warga memeriksakan diri di Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu Hayati ITB awal November lalu. 

Temuan ini, dibarengi dengan lonjakan kasus harian di Kota Bandung yang semakin mengkhawatirkan. Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, jika kondisi terus memburuk, maka Pemerintah Kota Bandung akan kembali membatasi mobilitas masyarakat. 

Baca Juga

“Upaya konkretnya, kita akan batasi kembali kegiatan masyarakat, karena semua (kenaikan kasus) karena mobilitas masyarakat,” kata Yana saat ditemui usai peresmian nama baru Flyover Jl Jakarta-Ibrahim Adjie menjadi Flyover Jaksa Agung R. Soeprapto di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Rabu (16/11/2022). 

Terkait kegiatan yang melibatkan kerumunan, seperti konser musik dan sejenis, Yana mengatakan tidak akan langsung menghentikannya, namun akan dikurangi kapasitas pengunjungnya. Begitu juga pelaksanaan Car Free Day (CFD), sambung dia, yang diperkirakan akan terus ditunda hingga kembali terkendalinya kasus harian Covid-19 di Kota Bandung. “(CFD) Belum lah, masih belum karena kasus covid-19 kan sedang meningkat luar biasa, penambahan kasusnya tinggi sekali,” ujarnya. 

Namun dia meyakinkan tidak akan menerapkan pembetasan mobilitas total seperti lockdown. Sebagai gantinya, dia memastikan peningkatan layanan dan ketersediaan fasilitas kesehatan demi mengantisipasi memburuknya tren kenaikan kasus Covid-19 di kota kembang. “Ini tentu perlu diimbangi dengan disiplin prokes oleh masyarakat, minimal memakai masker,” sambungnya. 

Sebelumnya, Plt Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, kasus Covid-19 di Kota Bandung saat ini mencapai 1.000 kasus lebih. Namun belum dipastikan penyebab kenaikan kasus dipengaruhi oleh subvarian XBB."Poin pentingnya kasus sedang naik, penularan sedang terjadi hari ini hampir mendekati 1.000," katanya.

Ia melanjutkan keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Kota Bandung naik mencapai 21 persen lebih. Oleh karena itu kewaspadaan perlu ditingkatkan."Lepas dari XBB atau gak kewaspadaan harus ditingkatkan," katanya.

Ia menambahkan penyelidikan subvarian XBB dapat dilakukan di laboratoriun Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Namun, ia menduga kasus subvarian banyak namun belum teridentifikasi. "Belum dipastikan (apakah karena XBB) kami masih punya keterbatasan kalau memeriksa Covid-19 XBB mungkin saja banyak cuma tidak teridentifikasi," ungkapnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement