Selasa 15 Nov 2022 15:39 WIB

Gaet Jubir Milenial, Pengamat: Parpol Ingin Raih Suara Pemilih Anak Muda

Pemilihan jubir dari artis semata untuk memperoleh sisi daya tariknya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.
Foto: istimewa/doc pribadi
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menyoroti langkah partai politik yang mulai menggaet kaum milenial dan artis untuk menjadi juru bicara (jubir) partainya. Dia melihat, ada dua makna yang dapat menjelaskan hal tersebut.

"Pertama, pemilih milenial jumlahnya sangat besar dalam Pemilu 2024. Partai mana yang dapat menggaet kaum milenial, Partai tersebut berpeluang mendapatkan suara signifikan. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan memenangkan Pileg dan Pilpres 2024," kata Jamiluddin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/11).

Dia mengungkapkan, hal itu sejalan dengan prinsip model konvergensi. Model ini menganggap ruang kehidupan yang sama para partisipan komunikasi dapat meningkatkan efektifitas komunikasi.

"Bila jubirnya dari milenial, maka ruang kehidupannya dengan sebagian besar calon pemilih akan relatif sama. Kesamaan ruang kehidupan berpeluang menghasilkan kesepahan diantara sesama peserta komunikasi," ujarnya.

Menurutnya, dengan mengajak milenial parpol berharap para milenial setidaknya tertarik pada partainya. Harapannya, melalui ketertarikan itu para milenial dapat memberi suara kepada partainya.

"Melalui jubir artis, Parpol berharap dapat meningkatkan daya tarik partainya. Kehadiran artis sebagai jubir, kaum milenial setidaknya akan menoleh partainya," tuturnya.

"Hal itu terjadi karena sebagian masyarakat Indonesis masih pemilih emosional. Mereka tidak perlu substansi dari parpol," imbuhnya.

Karena itu, dia menilai, jubir partai dianggap tidak perlu yang kredibel. Jubir seperti ini tentu lebih pas untuk pemilih yang rasional.

"Jadi, pemilihan jubir dari artis semata untuk memperoleh sisi daya tariknya. Aspek ini memang pas untuk pemilih emosional," kata mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement