Selasa 15 Nov 2022 13:36 WIB

Politikus PDIP Tanggapi Langkah Heru Bersih-Bersih Pejabat Era Anies

Gilbert salahkan Anies mengganti direksi MRT Jakarta, dan pejabat baru dicopot Heru.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak.
Foto: Dok DPRD DKI
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menanggapi beberapa orang yang dianggap dekat dengan Gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan, mulai dicopot dari jabatannya. Gilbert menampik jika Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan bersih-bersih orang pilihan Anies di Jakarta.

"TGUPP melekat ke Gubernur yang ngangkat, bukan ke jabatan, otomatis habis," kata Gilbert ketika dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (15/11). Gilbert menanggapi Tatak Prapti Ujiyanti yang dicopot dari jabatan komisaris PT LRT Jakarta per Selasa. Tatak sebelumnya juga anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bentukan Anies.

Menyoal anggota TGUPP yang merangkap sebagai komisaris dan kini tidak lagi menjabat pada era Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono, menurut Gilbert, hal itu lebih karena masa jabatannya sudah harus diganti. Dia menilai, menjadi komisaris memang hal yang berbeda dengan posisinya sebagai TGUPP.

Baca: Tatak Ujiyanti tak Lagi Jadi Komisaris PT LRT Jakarta

Ditanya Heru yang juga sudah merombak direksi serta jajaran komisaris PT MRT Jakarta pilihan Anies yang baru menjabat tiga bulan, Gilbert tidak memungkirinya. Meski mengaku langkah itu mendesak dilakukan Heru, Gilbert malah menyalahkan Anies yang merombak manajemen PT MRT Jakarta menjelang berakhirnya masa jabatan.

"Memang mendesak sekali, November ini mereka (MRT) juga harus eksekusi. Tapi salahnya Anies kenapa dia rombak direksi lama dan diganti orang konstruksi tanpa pengalaman MRT?" kata Gilbert membenarkan langkah Heru.

Padahal, kata dia, ketika Anies merombak direksi dan komisaris PT MRT Jakarta, langkah itu sebenarnya tidak begitu penting dilakukan. Terlebih, lanjut Gilbert, saat Anies mengganti orang konstruksi dengan orang yang lama di bidang keuangan menjadi tidak pas.

Orang dekat Anies lainnya, yaitu Sudirman Said juga mundur dari jabatan komisaris utama PT Transjakarta. Hanya saja, Sudirman memilih mundur dan disetujui Heru lantaran ingin mendampingi Anies dalam kampanye Pilpres 2024.

Baca: Peran Senyap Governor’s Delivery Unit (TGUPP) dalam Transformasi Jakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement