REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berupaya mempopulerkan biji kopi asli daerahnya melalui "Festival Kopi Bogor" di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor.
Pelaksana Tugas Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Senin menyebutkan Festival Kopi Bogor yang berlangsung 10-11 November 2022 digelar sebagai sarana mengangkat harkat dan martabat kopi Bogor.
Ia mengungkapkan, daerahnya memiliki potensi tinggi dalam komoditas kopi. Kabupaten Bogor bahkan menjadi daerah penghasil kopi jenis robusta terbesar di Provinsi Jawa Barat.
"Festival Kopi Bogor 2022 untuk memperkenalkan kopi Bogor yang memiliki kualitas sangat baik dan bisa bersaing dengan kopi-kopi lain di Indonesia," ujarnya.
Iwan menerangkan bahwa pada Festival Kopi Bogor 2022, Pemkab Bogor mengundang sejumlah insan kopi di Bogor, mulai dari petani, hingga peracik kopi, untuk memamerkan produk-produk kopi mereka.
"Kami kumpulkan produsen-produsen kopi di Bogor. Kopi ini bisnis yang potensial, untuk para petani dan anak-anak muda yang hobi meracik kopi sekaligus membuat kopi signature," katanya.
Iwan mengungkapkan, di Kabupaten Bogor terdapat sekitar 6.089 hektare perkebunan kopi robusta rakyat yang dikelola oleh 28.935 petani dan mampu memproduksi 4.150 ton biji kopi pada 2021.
Dari ribuan hektare perkebunan kopi itu, sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Sukamakmur. Sehingga Pemkab Bogor berupaya mendorong wilayah tersebut sebagai sentra kopi di Bumi Tegar Beriman.
"Sukamakmur ini akan menjadi sentra kopi. Bisa jadi destinasi wisata alam, juga destinasi wisata kopi dan pasar kopi Kabupaten Bogor," kata Iwan.
Selama Festival Kopi Bogor 2022, Iwan begitu percaya diri karena kopi-kopi hasil perkebunan di Kabupaten Bogor, khususnya Sukamakmur memiliki rasa yang unik, serta pernah meraih Bronze Medal Avpa Gourmet Product pada Pameran Sial Paris di Prancis.
Iwan juga berharap peran generasi muda ikut berkecimpung dalam dunia pertanian kopi. Karena anak muda dianggap mampu mengaplikasikan teknologi untuk produksi kopi dan pemasaran.
"Dan semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan produksi dan kualitas mutu kopi agar semakin berdaya saing dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan para petani," tuturnya.