Sabtu 12 Nov 2022 00:35 WIB

Perpusnas Berikan Penghargaan kepada Pegiat Literasi

Pemberian penghargaan tersebut didasari oleh UU tentang Perpustakaan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Satria K Yudha
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), Muhammad Syarif Bando, usai konferensi pers di Gedung Perpusnas RI, Jakarta, Jumat (11/11/2022). Perpusnas akan memberikan penghargaan kepada para pegiat literasi.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), Muhammad Syarif Bando, usai konferensi pers di Gedung Perpusnas RI, Jakarta, Jumat (11/11/2022). Perpusnas akan memberikan penghargaan kepada para pegiat literasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan memberikan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kepada masyarakat yang berhasil melakukan gerakan pembudayaan gemar membaca. Penghargaan diberikan kepada perseorangan, kelompok, atau lembaga yang telah berhasil memprakarsai, mendorong, dan melakukan kegiatan gerakan pembudayaan kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.

"Nugra Jasa Dharma Pustaloka tidak sekadar piagam dan trofi, tetapi kesejahteraan masyarakat sebagai dampak nyata penguatan literasi adalah penghargaan dan piala yang sesungguhnya," kata Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dalam jumpa pers di gedung Perpusnas, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Pemberian penghargaan tersebut didasari oleh Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Pasal 51 ayat 6 beleid tersebut mengamanatkan bahwa pemerintah memberikan penghargaan kepada masyarakat yang berhasil melakukan gerakan pembudayaan gemar membaca. Adapun penghargaan tersebut adalah Nugra Jasa Dharma Pustaloka.

Sebanyak delapan kategori terbaik akan mendapatkan penghargaan tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustaloka dalam malam apresiasi Gemilang Perpustakaan Nasional Tahun 2022 yang akan digelar di Integrity Convention Centre (ICC) MGK, Kemayoran, Senin (14/11/2022). Kategori tersebut antara lain kategori pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku (pustaka) terbaik, dan lifetime achievement.

Syarif Bando mengatakan, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanat konstitusi. Hal itu bukanlah tugas ringan. Perpusnas, kata dia, terus melakukan inovasi dan kreativitas melalui keterlibatan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam pembudayaan kegemaran membaca masyarakat.

"Mulai dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, masyarakat, penulis, penerbit, pegiat literasi, jurnalis, dan media. Dukungan dari stakeholders ini patut untuk diberikan apresiasi sebesar-besarnya," kata dia.

Menurut Syarif Bando, kehadiran perpustakaan sebagai jantung pendidikan selamanya akan menjadi poin kuat, suatu jembatan emas masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Perpustakaan adalah media penerang terhadap perkembangan intelektual masyarakat. Terlebih, perpustakaan yang timbul dari keinginan masyarakat akan menjadikan kegiatan di perpustakaan ramai dan bermanfaat.

Dalam pengembangan dan pembinaan kegemaran membaca, perpustakaan menjalankan program terkait pengembangan budaya literasi, salah satunya inovasi layanan Perpusnas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam mendidik pelaku kewirausahaan bagi masyarakat termarjinalkan.

Saat ini, Perpusnas sedang menyusun konten terapan potensi lokal seluruh kabupaten/kota di Indonesia sebagai referensi dan tutorial bagi masyarakat. Rencananya, konten potensi lokal akan disajikan secara digital sehingga mudah diakses masyarakat dan diluncurkan pada awal Januari 2023.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement