REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster di Kabupaten Garut masih cenderung rendah. Berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, baru sekitar 49 persen sasaran masyarakat yang menjalani vaksinasi dosis ketiga di daerah itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19. Apalagi, saat ini mulai terjadi lonjakan kasus Covid-19 secara nasional, termasuk di Kabupaten Garut.
"Banyak kasus (terkonformasi positif Covid-19) menyerang warga yang belum booster," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (11/11/2022).
Karena itu, ia meminta masyarakat melaksanakan vaksinasi di puskesmas terdekat. Menurut dia, saat ini stok vaksin di Kabupaten Garut masih tersedia.
Asep mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 11 ribu dosis vaksin ke berbagai puskesmas di wilayah Kabupaten Garut. "Kemarin kan alasannya vaksin tidak ada dalam tiga bulan terakhir. Namun sekarang sudah di-droping, tinggal bagaimana masyarakat mau mengakses puskesmas," kata dia.
Kendati demikian, ia menjelaskan, layanan vaksinasi di puskesmas saat ini tidak tersedia setiap hari. Pihak puskesmas akan menyesuaikan pelayanan vaksinasi dengan masyarakat yang datang.
"Soalnya sayang kalau dibuka satu vial yang datang kurang dari 10 orang. Jadi ditunggu dulu sampai 10 orang baru dibuka layanan vaksinasi, agar tidak boros. Soalnya vaksin masih terbatas, baru 11 ribu adanya," kata dia.