Kamis 10 Nov 2022 20:13 WIB

Mayoritas Pasien Covid-19 yang Dirawat Belum Booster

Pemerintah terus mengupayakan distribusi booster ke daerah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad, (18/9/2022). Kementerian Kesehatan mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023, menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk di awal tahun depan.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad, (18/9/2022). Kementerian Kesehatan mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023, menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk di awal tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mayoritas pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit (RS) adalah masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster Covid-19. Selanjutnya adalah kelompok berisiko tinggi yakni para lanjut usia dan mereka yang memiliki komorbid.

"Benar adanya bahwa mayoritas masyarakat yang melakukan perawatan di RS selain lansia dan komorbid adalah orang-orang yang belum divaksin sampai dengan booster," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (10/11/2022).

Baca Juga

Atas hal tersebut, pemerintah saat ini terus mengupayakan distribusi vaksin Covid-19 untuk seluruh kabupaten dan kota sehingga tidak terjadi kelangkaan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendatangkan 5 juta dosis vaksin Pfizer untuk mengisi adanya kekosongan vaksin di beberapa daerah.

Wiku menjelaskan, dari 5 juta vaksin Pfizer tersebut sekitar 2,5 juta vaksin telah disebar di sejumlah Kabupaten dan Kota yang stoknya sempat kosong. Pada akhir bulan ini, Indonesia juga akan mulai menggunakan vaksin produk dalam negeri IndoVac dan InaVac.

“Kita berharap setelah stok vaksin tersebut habis, maka kita bisa menggunakan vaksin dalam negeri seperti IndoVac dan InaVac,” ujar Wiku.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat khususnya yang belum melakukan vaksinasi sampai dengan booster atau dosis ketiga untuk segera mendatangani sentra vaksinasi terdekat di daerahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement