Rabu 09 Nov 2022 17:41 WIB

Muzani Berterima Kasih Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Muzani menilai dukungan Jokowi jadi dorongan bagi Gerindra untuk menangkan Prabowo.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi restu Presiden Joko Widodo  kepada Prabowo Subianto, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi restu Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam acara HUT ke-8 Partai Perindo Senin (7/11/2022) lalu bukan lagi sebuah sinyal. Gerindra menilai pernyataan Jokowi sebagai bentuk dukungan pada Prabowo di Pilpres 2024.

Muzani mengucapkan terima kasih atas dukungan yang disampaikan Presiden Jokowi. "Kami merasa ini sebuah dorongan besar bagi kerja besar, kerja keras kami untuk bisa memenangkan Pak Prabowo dalam putaran Pilpres 2024," kata Muzani kepada wartawan, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga

Ia optimistis pernyataan tersebut akan menjadi dorongan besar bagi Partai Gerindra untuk bekerja keras dalam meyakinkan rakyat. Ia menyatakan Partai Gerindra siap dalam upaya merebut amanat dan mandat rakyat sebesar besarnya.

"Karena itu kerja keras kami partai pengusung, ada Gerindra, PKB, dan seluruh kekuatan di dalamnya harus bekerja keras all out untuk bisa memenangkan pertarungan pilpres yang dimenangkan Prabowo Subianto," tegasnya.

"Saya kira dukungan tidak otomatis disebut menang tapi itu dorongan besar untuk memenangkan Prabowo," imbuhnya.

Wakil Ketua MPR itu mengatakan kemesraan yang terjadi antarkeduanya tidak serta merta terjadi. Hubungan baik antara Prabowo dan Jokowi terjadi melalui proses politik yang panjang.

"Dan diproses politik kedua ketika Pak Jokowi dinyatakan menang Pak Prabowo dinyatakan kalah oleh KPU dan kita menghormati, Pak Prabowo juga memberi hormat yang tinggi atas proses demokrasi itu. Bahkan ketika proses politik terjadi Pak Prabowo ditawari bergabung dalam koalisi pemerintah beliau menerima itu demi persatuan nasional. Dan semuanya itu terjadi kemudian ada sebuah proses-proses panjang sehingga persatuan nasional kerukunan persahabatan kekeluargaan yang terjadi secara nasional bisa terjaga sampai sekarang," jelasnya.

Muzani mengeklaim proses persatuan terjadi juga karena ada keikhlasan kelegowoan yang diberikan Pak Prabowo kepada proses pemerintahan dengan baik. "Itu sebabnya barangkali itu yang menyebabkan Pak Jokowi merasa bahwa legacy dan keberlanjutan pembangunan pemerintah Jokowi bisa dilanjutkan bila Pak Prabowo adalah orang yang akan menggantikan kepada setelah beliau memimpin yakni 2024-2029," kata Muzani menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement