Rabu 09 Nov 2022 02:16 WIB

Ditjen Imigrasi Akui Penggunaan Electronic Visa on Arrival Belum Signifikan

Masih banyak WNA yang menggunakan visa on arrival, pengguna e-VOA belum signifikan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Visa elektronik (Ilustrasi). Ditjen Imigrasi Kemenkumham menilai, masih belum maksimalnya penerapan electronic visa on arrival (e-VOA) kepada Warga Negara Asing (WNA).
Foto: Pxfuel
Visa elektronik (Ilustrasi). Ditjen Imigrasi Kemenkumham menilai, masih belum maksimalnya penerapan electronic visa on arrival (e-VOA) kepada Warga Negara Asing (WNA).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Widodo Ekatjahjana, mengamati masih belum maksimalnya penerapan electronic visa on arrival (e-VOA) kepada Warga Negara Asing (WNA). Ia memantau masih banyak WNA yang menggunakan visa on arrival.

Hal tersebut disampaikan Widodo saat meninjau proses kedatangan WNA pengguna e-VOA di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Adapun kebijakan e-VOA memang masih dalam tahap uji coba sejak 4 November.

"Saya melihat animo orang asing masih banyak yang menggunakan visa on arrival, dan pengguna e-VOA belum terlihat signifikan," kata Widodo dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Selasa (8/11).

Oleh karena itu, Widodo meminta maskapai membantu sosialisasi implementasi e-VOA kepada WNA yang akan berkunjung ke Indonesia. Widodo berharap kerjasama dengan pihak maskapai bakal memaksimalkan program e-VOA. Sehingga bisa lebih menyentuh WNA yang masuk subjek negara e-VOA.

"Kami meminta bantuan pihak maskapai agar memberitahukan program e-VOA ini kepada orang asing yang akan berangkat ke Indonesia," ujar Widodo.

Ditjen Imigrasi terus mengecek kesiapan petugas serta sarana dan prasarana di lapangan menjelang peluncuran e-VOA, yang direncanakan pada Kamis (10/11/2022). Beberapa hari lalu Ditjen Imigrasi sebenarnya juga telah bersurat ke pihak-pihak terkait untuk menyosialisasikan penggunaan e-VOA ini kepada penumpang.

"Kami berharap e-VOA ini dapat tersampaikan dengan baik sehingga bisa mengurangi antrean di terminal kedatangan," sebut Widodo.

Selain itu, Widodo berharap pihak maskapai dapat proaktif mendukung program pemerintah meningkatkan kunjungan pariwisata lewat program e-VOA. Apalagi Widodo sempat mengajak pihak maskapai melihat langsung kondisi antrean orang asing di Tempat Pemeriksaan Imigrasi.

"Semoga e-VOA ini menjadi pemicu kenaikan angka kunjungan wisatawan asing dan bisa berdampak pada pemulihan ekonomi nasional secara keseluruhan," ucap Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement