Selasa 08 Nov 2022 11:43 WIB

Syafruddin Ajak Indonesia Jadi Pelopor Peradaban Dunia Baru

Dengan jumlah empat juta santri, Indonesia bisa membuat peradaban baru di dunia.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Dr H Syafruddin Kambo.
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Dr H Syafruddin Kambo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Dr H Syafruddin Kambo menyampaikan, dengan jumlah penduduk Islam terbanyak di dunia, Indonesia harus dapat menjadi pelopor dalam menghadapi peradaban dunia baru. Menurut dia, sekarang jumlah pesantren di Indonesia mencapai 27 ribuan, dengan santri sekitar empat jutaan, serta masjid mencapai 800 ribu, yang merupakan terbanyak di seluruh dunia.

"Jadi luar biasa kalau mau bicara peradaban, Indonesia ini tidak bisa dianggap remeh peradabannya. Dengan modal data ini empat juta santri lebih, satu santri taruhlah ada lima orang keluarganya, empat juta dikali lima, 20 juta. Ini jangan main-main, ini bisa membuat peradaban baru," kata Syafruddin dalam Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren Se-Asia Tenggara bertema 'Strategi Pengembangan SDM Pesantren' di Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).

Menurut Syafruddin, muncul fenomena di tengah masyarakat terkait banyaknya jumlah santri saat ini, justru membuat sebagian pihak pesimistis dalam menghadapi peradaban dunia baru. Dia menegaskan, Indonesia adalah perahu besar yang sedang berlayar, di dalamnya terdapat hampir semua umat Islam, yang memuat santri dan ustadz.

"Gampang sekali Indonesia dengan ini saja empat juta sekian santri, kita tidak usah bicara madrasah, enggak usah universitas Islam, kemudian masjid kita ini 800 ribu. Di samping tempat ibadah juga sebagai tempat pendidikan dan pusat peradaban, kok masih banyak sebagian masyarakat Indonesia yang pesimis akan kemajuan," kata mantan wakil kepala Polri tersebut.

Oleh karena itu, Syafruddin menegaskan, Indonesia harus bersama-sama membangun bangsa ini dan mengetahui tujuan perahu besar ini akan dibawa ke mana. Syafruddin menyebutkan, bangsa Indonesia akan dikelola 80 persen generasi muda.

"Dan seluruhnya seluruh santri itu ada di sini, empat juta santri ini yang akan mengelola Indonesia. Oleh karena itu, pada kesempatan kongres yang mulia ini kita sedang kumpul di sini, kita menjadi nakhoda kita betul-betul mempersiapkan ini untuk naik ke perahu besar Indonesia berlayar menuju Indonesia demografi 2030, jangan sampai kita ketinggalan," kata eks menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut.

Tak hanya itu, Syafruddin juga mengajak seluruh pengasuh pesantren untuk selalu menjaga para santri agar tidak terpengaruh dengan perubahan kultur. "Oleh karena itu, kultur itu jangan sampai berubah ke satu kawasan ke satu zona di Barat atau Eropa sekarang sedang menuju ke Islam, jangan sampai Asia menuju ke luar Islam atau sekuler. Oleh karena itu, kita punya tanggung jawab yang sangat besar," kata Syafruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement