Senin 07 Nov 2022 12:25 WIB

Heru Pastikan Ketersediaan Beras DKI Aman

Ketersediaan beras dapat dijangkau masyarakat.

Rep: Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Pekerja membongkar muat karung berisi beras di gudang Perum Bulog.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Pekerja membongkar muat karung berisi beras di gudang Perum Bulog.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meninjau ketersediaan beras dan stabilisasi harga di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin pagi (7/11). Menurutnya, Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) berjalan lancar dan bisa dijangkau masyarakat.

 

Baca Juga

“Terima kasih Pak Menteri, Kepala Badan Pangan Pak Arief, dan seluruh pejabat yang hadir. Kami bersama Pak Menteri mengecek kepastian tersedianya beras medium untuk program KPSH. Sehingga Food Station (BUMD Cluster Pangan DKI Jakarta), (lalu) Pak Arief sebagai Kepala Badan Pangan memastikan bahwa itu sudah tersedia. Sehingga kita tahu di sini semuanya tersedia beras medium KPSH," kata Heru di lokasi.

 

Dalam kunjungan di Jakarta Timur itu, Heru datang bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Beberapa lain yang tampak hadir di antaranya Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Porli, Perum Bulog, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, serta Pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

 

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, menjelaskan, ketersediaan pangan di Jakarta terkendali dan tidak ada kenaikan selain dari bahan pokok kedelai. Sebab kenaikan itu, kata dia, karena pasokan yang ada sekarang merupakan stok Juli-Agustus di mana harga melambung tinggu.

 

“Tapi kita sudah ratas dipimpin pak presiden diperintahkan kepada Bulog, akan impor 50 ribu ton plus 300 ribu ton jadi 350 ribu ton ada subsidi,” tutur Zulkifli.

 

Khusus pemantauan kali ini, melalui program KPSH atau dulu disebut Operasi Pasar, kata dia, stok beras di Jakarta terpantau aman. Dia menuturkan, stabilisasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan mengenai kebutuhan ini berjalan baik.

 

"Kita bisa saksikan sesuai fakta di sini, beras aman, banyak. Di situ semua melayani yang beras medium, dengan harga Rp 8.900. Kalau beras premium bervariasi. Tapi yang medium bulog itu semua  Rp 8.900. Jadi harga-harga pangan semua terkendali, tidak ada kenaikan (yang berarti) kecuali satu, yaitu kedelai,” ucapnya.

 

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, program pengecekan KPSH yang dilakukan setiap tahun ini merupakan dukungan pemerintah melalui Bulog demi mengantisi lonjakan harga beras di konsumen. Langkah ini, ia sebut berjalan baik dan terbukti efektif.

 

Dirinya menjanjikan Heru dan Warga Jakarta, jika DKI akan mendapatkan pasokan pangan berlimpah. Bahkan, menurutnya, ketersediaan pangan jelang akhir tahun itu akan stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

 

"Seperti yang disampaikan Pak Gubernur dan Pak Mendag, pertama kita akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan. Sudah konfirm, stok dari Makasar kita geser sekitar 6.000 ton, dari NTB 9.845 ton, kemudian dari Bulog sekitar 14.000 ton. Jadi Jakarta ini akan kebanjiran stok sebentar lagi,” katanya.

 

Meski demikian, kata dia, di bulog memang ada sedikit pekerjaan rumah yang perlu ditangani. Menurutnya, perlu ada perspektif pasar yang dibangun.

 

“Memang kita mau top up. Jadi stok bulog harus di top up sampai ke 1,2 juta ton,\" paparnya.

 

Dia menjelaskan, harga beras yang dibangun di tingkat Pasar Induk Cipinang adalah Rp 8.900 dan Rp 9.300 di setiap pasar-pasar turunannya. Menurutnya, sekitar 153 pasar di DKI akan terus mendapat pasokan yang dibutuhkan.

 

"Untuk pangan lain, harga bawang, telor, cabe itu semua terkendali. (Sedangkan) harga beras di tingkat produsen ini sedang tinggi, artinya yang harus kita lakukan sebagai pemerintah adalah tetap menyediakan beras yang baik dengan harga yang baik terutama di (level) medium,” tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement