Ahad 06 Nov 2022 09:15 WIB

Banjir Bandang Kembali Terjang Wilayah Pesisir Selatan Trenggalek

Banjir bandang sudah dua kali dalam sepekan ini landa pesisir selatan Trenggalek.

Tim SAR gabungan mengevakuasi anak-anak yang rumahnya terjebak banjir bandang di wilayah Kelurahan Kelutan, Kota Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (18/10/2022). Banjir bandang kembali menerjang wilayah pesisir selatan Trenggalek, Sabtu (5/11/2022) malam hingga Ahad pagi.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Tim SAR gabungan mengevakuasi anak-anak yang rumahnya terjebak banjir bandang di wilayah Kelurahan Kelutan, Kota Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (18/10/2022). Banjir bandang kembali menerjang wilayah pesisir selatan Trenggalek, Sabtu (5/11/2022) malam hingga Ahad pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Banjir bandang kembali menerjang sejumlah wilayah kawasan pesisir selatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022) hingga Ahad pagi. Air bah dengan ketinggian hingga satu meter merendam ratusan rumah di tiga desa di Kecamatan Munjungan akibat luapan air Sungai Bungur, Sentolo dan Sungai Tawing.

Banjir kiriman dari wilayah pegunungan yang dipicu hujan deras menjadi semakin parah karena air laut sedang pasang. Akibatnya, aliran sungai menuju muara menjadi tidak lancar.

Baca Juga

"Banjir mulai terjadi tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB dan berangsur surut pada pagi harinya," kata Camat Munjungan Yusuf Widharto dikonfirmasi awak media, Ahad (6/11).

Belum ada laporan korban jiwa. Hingga berita ini ditulis, Widharto mengatakan tim gabungan masih melakukan identifikasi di lapangan. Widharto menjelaskan pihaknya belum memiliki laporan warga mengungsi.

"Karena kejadiannya baru tadi malam, jadi masih dicek dan didata dulu di lapangan kondisinya seperti apa," katanya.

Banjir bandang ini merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir. Banjir serupa sebelumnya juga melanda wilayah Kecamatan Munjungan pada Jumat (4/11).

Pada saat kejadian pertama, sebanyak empat desa terdampak banjir dan longsor. Desa-desa yang terendam saat itu meliputi Desa Tawing, Bangun, Munjungan, dan Bendoroto.

Banjir yang merendam hampir seharian kala itu mengakibatkan konektivitas infrastruktur jembatan banyak yang terputus, selain ratusan rumah terendam hingga ribuan jiwa terdampak. Infrastruktur jembatan yang rusak itu, di antaranya akses penghubung Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Watulimo. Jembatan di jalur antarkecamatan ini putus total.

Selain banjir, longsor juga sempat menutup akses jalan utama ke Munjungan melalui Kecamatan Kampak. Bencana itu sempat membuat warga Kecamatan Munjungan terancam terisolasi, karena akses keluar yang tersisa hanya bisa ditempuh melalui jalur Munjungan-Panggul dengan jarak tempuh memutar cukup jauh. Infrastruktur di jalur itu juga masih rusak parah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement