Jumat 04 Nov 2022 16:53 WIB

Gunakan Peralatan Terbaik, Polri Siap Amankan KTT G20

ada 6.250 personel polosi dari Mabes Polri dan berbagai Polda

Rep: rilis polri/ Red: Muhammad Subarkah
Polisi mengendarai sepeda motor listrik saat mengikuti pelatihan penggunaan kendaraan listrik di Denpasar, Bali, Kamis (3/11/2022). Pelatihan tersebut dilakukan kepada polisi yang akan bertugas untuk melakukan pengawalan tamu negara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 agar terlatih dan terbiasa dalam mengendarai kendaraan listrik.
Foto:

Banyak Manfaatnya

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Mugiarso S.E., M.E. menegaskan, banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dalam rangkaian Presidensi hingga KTT G20 pertengahan November ini.

Ia menyebutkan manfaat langsung Presidensi G20 bagi Indonesia antara lain meningkatkan konsumsi domestik senilai Rp1,7 triliun, menambah PDB Nasional Rp7,4 triliun, dan melibatkan 33 ribu UMKM dan penambahan penyerapan tenaga kerja."Itu belum termasuk manfaat dari proyek-proyek strategis," kata Susiwijono.

Menurut Sesmenko Perekonomian dari 226 kerjasama yang dihasilkan dari Presidensi G20 terdapat 14 proyek/program inisiatif prioritas. Selain itu dari 140 proyek matang kerjasama bilateral senilai 71,49 miliar dollar AS terdapat 99 proyek investasi masuk dengan nilai 60,70 miliar dollar AS.

"Ada juga 11 proyek co sharing dan 31 proyek non kuantitatif yang memiliki nilai strategis bagi Indonesia," lanjut Susiwijono.

Sementara itu Dosen Politeknik STIA LAN Jakarta, Ratri Istania, M.A., Ph.D., mengemukakan bahwa posisi Presidensi  G20 Indonesia sangat sulit di tengah upaya mengembalikan kondisi perekonomian ketenagakerjaan global pasca pandemi Covid 19 dan perang di Ukraina.

Ia menyebutkan, negara-negara G7 menekan Indonesia untuk memproduksi dokumen berupa deklarasi yang memasukkan klausul yang memunculkan ketegangan dengan Rusia.

"Negara di luar G7 dan Rusia sangat menyayangkan forum G20 menjadi kontestasi politik antara negara-negara kuat sehingga deklarasi dapat dinyatakan gagal," jelas Ratri.

 

Namun Ratri menjelaskan posisi strategis KTT G20 yang bisa saja mempertemukan perbedaan-perbedaan.

 

"Indonesia memiliki peluang steategis menjadi 'jembatan' yang menyatukan perbedaan-perbedaan dunia menjadi ajang perdamaian," ucap Ratri seraya menyampaikan kebanggaannya bisa menyaksikan forum tertinggi para pemimpin dunia yang hadir dalam KTT G20.

 

FGD bertema "Menyongsong KTT G20 Bali 2022: Kesiapan dan Keuntungan Bagi Indonesia" itu dibuka oleh Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Gatot Refli Handoko mewakil Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si. (*)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement