REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku tak ingin terlalu geer dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang merestui Prabowo Subianto. Bisa saja pernyataan tersebut merupakan bentuk dukungan seorang Presiden terhadap kebijakan anak buahnya, dimana Prabowo adalah Menteri Pertahanan.
"Itu yang saya bolak-balik mengatakan, mudah-mudahan pernyataan ini tidak membuat kami geer, tapi kami tetap memahami ini adalah omongan dari seorang Presiden," ujar Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Jika Jokowi benar memberi restu kepada Prabowo, itu menjadi modal penting juga bagi kader Partai Gerindra. Meskipun ia melihat restu Jokowi adalah bentuk pernyataan Presiden kepada pembantunya di kabinet.
"Sebagai seorang Presiden tentu saja dia (Jokowi) bersikap kooperatif terhadap pembantu-pembantunya yang hendak melanjutkan kepemimpinannya. Sehingga saya kira restu dan dukungan dari Presiden ke Pak Prabowo adalah sesuatu yang wajar-wajar saja," ujar Muzani.
Terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belumlah mengambil keputusan. Kewenangan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo dan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.
"Pada waktunya kedua belah pihak, beliau akan mengambil keputusan yang terbaik untuk masa depan bangsa dan negara," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memberikan dukungannya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dukungan tersebut telah diberikannya sejak awal.
Hal ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan dari para wartawan terkait restu yang diberikannya kepada Prabowo. “Sudah sejak awal kok restu-restu, sejak awal saya menyampaikan mendukung beliau,” kata Jokowi di pameran Indo Defence 2022 Expo dan Forum di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022).
Mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Prabowo yang berada di samping Jokowi pun kemudian langsung meluruskan pernyataan Jokowi. Ia menyebut hal itu terkait dengan konteks pertahanan, bukan Pemilu 2024. “Ini pertahanan,” kata Prabowo singkat.