Rabu 02 Nov 2022 01:40 WIB

Banjir Masih Rendam Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara

Banjir di Kabupaten Aceh Tenggara sudah terjadi sejak, Ahad (30/10/2022).

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi, masih merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi, masih merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi, masih merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. "Kondisi terakhir, air masih tergenang di pemukiman masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Selasa (1/11/2022).

Ia menjelaskan, banjir di Aceh Tenggara terjadi sejak Ahad (30/10/2022) lalu. Banjir luapan tersebut dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten setempat dalam hari terakhir.

Baca Juga

"Sehingga memicu terjadinya banjir yang menggenangi rumah-rumah warga, pasar, dan sekolah serta menyebabkan jebolnya beberapa tanggul dan oprit jembatan," kata Ilyas.

Data sementara BPBA, ada tujuh kecamatan yang terdampak meliputi Kecamatan Babussalam yang berjumlah satu desa, Lawe Alas sebanyak lima desa, Babul Rahmah enam desa, Darul Hasanah sebanyak satu desa, Bambel empat desa, Lawe Sigala-gala satu desa, dan Ketambe satu desa. Dampak dari peristiwa itu, lanjut Ilyas, selain menyebabkan rumah penduduk yang terendam, banjir juga merobohkan pagar Puskesmas Uning Sigugur serta merendam lahan pertanian dan perkebunan masyarakat.

Kemudian juga mengakibatkan dua unit rumah warga terancam ambruk. Bahkan sebagian rumah tersebut telah dibongkar oleh pemilik rumah. Selain itu, banjir juga mengakibatkan jebol oprit jembatan Natam di Darul Hasanah, jebol tanggul Sungai Lawe Kinga, Sungai Desa Muara Baru, Sungai Lawe Alas, bocornya pipa intake PDAM Lawe Sikap, terendamnya TK dan SD Tuhi Jungkat serta pasar tradisional Salim Pinim.

Ilyas mengatakan, untuk data sementara korban terdampak, sebanyak 230 jiwa dalam 58 kepala keluarga di Lawe Alas, 164 jiwa dalam 42 kepala keluarga di Babul Rahmah dan delapan jiwa dalam dua kepala keluarga di Lawe Sigala-Gala. "Wilayah lainnya masih dalam pendataan. Tidak ada pengungsi dan korban jiwa dalam peristiwa ini," katanya.

Sementara itu, BPBD Aceh Tenggara terus melakukan kaji cepat dan pendataan serta mengerahkan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi kejadian untuk penanganan banjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement