Senin 31 Oct 2022 09:33 WIB

Museum Sumpah Pemuda Sebut Konsultan Lakukan Kesalahan Prosedur

Benny Rusmawan memegang biola bersejarah Wr Supratman dan memoto tanpa izin petugas.

Duplikat biola Wr Supratman di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat.
Foto: Dok Kemendikbud
Duplikat biola Wr Supratman di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Sumpah Pemuda melakukan klarifikasi terkait unggahan viral yang dilakukan Benny Rusmawan. Sehubungan dengan unggahan Benny Rusmawan tentang biola Wr Supratman, museum yang beralamat di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta Pusat, menyampaikan beberapa pernyataan.

"Museum Sumpah Pemuda pada tahun 2021, melaksanakan revitalisasi tata pamer pameran tetap. Museum melaksanakan pemindahan koleksi dari storage lama ke storage baru, dan Saudara Beny adalah konsultan pengawas," demikian keterangan Museum Sumpah Pemuda dikutip Republika di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Dalam proses revitalisasi, terdapat pendokumentasian koleksi yang dilaksanakan petugas Museum Sumpah Pemuda. "Di saat itulah, Saudara Benny melakukan pendokumentasian koleksi pribadi secara spontan. Museum dalam hal ini telah melaksanakan kesalahan prosedur sehingga Saudara Beny dengan leluasan memegang koleksi tersebut saat proses pemindahan dan mengambil dokumentasi pada tahun 2021," kata Museum Sumpah Pemuda.

Setelah menyadari kejadian tersebut, pengelola museum langsung melaksanakan konservasi tingkat ringan dan kembali menyimpan koleksi biola. Museum Sumpah Pemuda memohon maaf kepada masyarakat lyas dan akan memperbaiki kembali prosedur pengamanan dan pemindahan koleksi.

"Museum Sumpah Pemuda memastikan koleksi tersebut dalam kondisi baik dan aman tanpa kekurangan sesuatu apapun. Museum Sumpah Pemuda juga telah memberikan teguran dan meminta Saudara Beny untuk menghapus unggahannya. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih."

Sebelumnya, Benny mengunggah foto ketika sedang mengawasi proses revitalisasi tata pamer di Museum Sumpah Pemuda. Sayangnya, ia memegang biola bersejarah tidak sesuai prosedur dan mendokumentasikannnya tanpa seizin petugas sehingga mendapat kecaman dari warganet. Dia pun akhirnya meminta maaf karena sudah ditegur pengelola Museum Sumpah Pemuda.

"Saya memang salah, tapi mungkin buat saya pelajaran berharga, tak semua bisa saya posting di media sosial. Karena belum tentu otak orang sama. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf jika ada yang terganggu," kata Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement