Ahad 30 Oct 2022 12:48 WIB

IAI Bandung Mengaku takkan Represif Awasi Penjualan Obat Sirup

IAI Bandung dan Dinkes Bandung masih sebarluaskan informasi ke 1.200 apotek

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemerintah mulai menyebarkan informasi mengenai larangan menjual obat sirup setelah banyaknya kasus gangguan ginjal akut pada anak. Menurut Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung Yena R Iskandar, pihaknya dan Dinas Kesehatan Kota Bandung terus menyebarkan luaskan informasi daftar obat yang dilarang tersebut ke 1.200 apotek dan 2.747 Apoteker di Kota Bandung.
Foto:

Sementara menurut Wali Kota Bandung, Yana Mulyana yang hadir pada seminar sekaligus konfercab IAI Kota Bandung, Pemeritah Kota Bandung tengah mengupayakan agar semua Puskesmas di Kota Bandung memiliki apoteker. Sebab, peran apoteker dinilai sangat penting dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 

Menurutnya, dari 81 Puskesmas yang ada di Kota Bandung, sebanyak 62 puskesmas telah memiliki tenaga kesehatan apoteker.

"Dari 81 puskesmas di Kota Bandung, ada 62 puskesmas yang punya tenaga kesehatan apoteker. Mudah-mudahan bisa dibantu pengadaan sisanya di 19 puskesmas lagi," katanya. Menurutnya, dengan kehadiran apoteker di seluruh puskesmas Kota Bandung bisa memberikan kebutuhan obat yang tepat untuk masyarakat.

"Apoteker bisa memberikan obat yang baik dan tepat untuk masyarakat. Fungsi itu hanya bisa dilakukan oleh para apoteker," katanya.

Yana juga membahas peran penting lain dari apoteker dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Kota Bandung. Meskipun ada varian yang baru, tapi seluruh angka menunjukkan pandemi Covid-19 sangat terkendali.

 

"Mudah-mudahan proses ikhtiar vaksin yang kita lakukan bersama ini bisa menyelesaikan pandemi Covid-19 di Kota Bandung," harapnya.Sementara menurut Wali Kota Bandung, Yana Mulyana yang hadir pada seminar sekaligus konfercab IAI Kota Bandung, Pemeritah Kota Bandung tengah mengupayakan agar semua Puskesmas di Kota Bandung memiliki apoteker. Sebab, peran apoteker dinilai sangat penting dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 

Menurutnya, dari 81 Puskesmas yang ada di Kota Bandung, sebanyak 62 puskesmas telah memiliki tenaga kesehatan apoteker.

"Dari 81 puskesmas di Kota Bandung, ada 62 puskesmas yang punya tenaga kesehatan apoteker. Mudah-mudahan bisa dibantu pengadaan sisanya di 19 puskesmas lagi," katanya. Menurutnya, dengan kehadiran apoteker di seluruh puskesmas Kota Bandung bisa memberikan kebutuhan obat yang tepat untuk masyarakat.

"Apoteker bisa memberikan obat yang baik dan tepat untuk masyarakat. Fungsi itu hanya bisa dilakukan oleh para apoteker," katanya.

Yana juga membahas peran penting lain dari apoteker dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Kota Bandung. Meskipun ada varian yang baru, tapi seluruh angka menunjukkan pandemi Covid-19 sangat terkendali.

"Mudah-mudahan proses ikhtiar vaksin yang kita lakukan bersama ini bisa menyelesaikan pandemi Covid-19 di Kota Bandung," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement