REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan kontinuitas menjadi kunci utama bagi Indonesia menjadi negara maju. Erick menilai aspek kontinuitas harus terus berjalan meski roda kepemimpinan Indonesia akan berganti.
"Seorang pemimpin jangan egosentris, contoh kalau saya bicara Menteri BUMN sebelumnya jelek artinya saya punya ego hanya menjelekan Menteri BUMN sebelumya dan itu tidak kontinuitas," ujar Erick dalam acara Road to G20 bersama Himpuni pada Selasa (25/10/2022).
Erick mengatakan, banyak direktur utama (Dirut) BUMN yang diangkat Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno, masih tetap bertahan seperti Dirut Pertamina, Telkom, Angkasa Pura I, dan II. Erick bahkan mencopot sejumlah direksi yang ia pilih lantaran tidak mampu memenuhi target KPI yang diharapkan.
"Ini yang kita lakukan kontinuitas. Pemimpin, siapa pun yang nanti kepilih menjadi presiden, yang pasti bukan saya, karena presiden berikutnya orang Jawa, ya kan, trennya begitu," kata Erick.
Erick menilai pola ini kemungkinan baru akan berubah pada 2034. Hal ini tak lepas dari mayoritas penduduk Indonesia berasal dari generasi muda pada 2034.
"Saya rasa kalau kita bicara politik, kita baru terbuka pemikirannya itu 2034, ketika mayoritas penduduk kita anak muda dominan, kalau sekarang masih belum," kata Erick.