REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkini menyebutkan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) masih unggul pada peringkat pertama dengan 32,1 persen. Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan, hasil survei tersebut merujuk simulasi tiga nama.
Hasilnya, menunjukkan elektabilitas Ganjar sebesar 32,1 persen, diikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 27,5 persen, dan eks gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan 26 persen. Sedangkan ada 14,4 persen yang belum menjawab atau tidak tahu.
"Dalam satu setengah tahun terakhir, dukungan kepada Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5 persen pada Mei 2021 menjadi 32,1 persen pada Oktober 2022," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (23/10/2022).
Baca juga : Anies Pascapurnatugas: Tekuni Hobi, Temui Jokowi, Hingga Hadiri Deklarasi
Dengan demikian, kata Deni, elektabilitas Ganjar mengalahkan Anies. Padahal, gubernur DKI periode 2017-2022 itu sudah dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem pada awal Oktober lalu. Deni menjelaskan, kemungkinan besar hanya akan muncul tiga nama calon dalam Pemilihan Presiden 2022 karena aturan ambang batas 20 persen kursi DPR.
Oleh karena itu, simulasi dari tiga nama yang selama ini paling kompetitif penting untuk diamati, yakni Ganjar, Anies, dan Prabowo. "Prabowo sudah dicalonkan oleh Partai Gerindra dan Anies diusung oleh Partai Nasdem. Sementara Ganjar dalam enam bulan terakhir selalu menduduki posisi teratas menurut pemilih," ujar Deni.
Survei capres itu dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memilikihak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca juga : Nasdem Bakal Bahas Khusus Soal Cawapres Anies
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate sebesar 1.027 atau 84 persen, margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.