Jumat 21 Oct 2022 05:25 WIB

Pj Gubernur DKI Jakarta dan Kapolda  Gelar Pertemuan, Apa yang Dibahas?

Dukungan dan kerja sama guna menuntaskan segala persoalan di DKI Jakarta.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Pengendara sepeda motor melintas di dekat spanduk bertuliskan himbauan stop tawuran di Kawasan Pasar Rumput, Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara sepeda motor melintas di dekat spanduk bertuliskan himbauan stop tawuran di Kawasan Pasar Rumput, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menggelar pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/10). Dalam pertemuan itu keduanya membahas isu keamanan dan kemacetan yang terjadi di wilayah ibu kota Jakarta.

"(Membahas) isu-isu keamanan, hal-hal yang bersifat rasa aman di tingkat masyarakat bawah pun nanti kami akan diselesaikan secara bersama-sama," ujar Fadil sesaat setelah pertemuan, Kamis (20/10).

Salah satu isu keamanan yang dibahas adalah perihal tawuran yang kerap terjadi di Jakarta. Termasuk tawuran yang sering terjadi di kawasan Manggarai, kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. 

Baginya, permasalahan menahun di Manggarai tersebut dapat diselesaikan dengan kerja sama antara pemerintah daerah, kepolisian dan juga masyarakat itu sendiri.

"Kami akan turun bersama-sama, bergerak bersama. Pemda DKI ini kan merupakan pemilik Jakarta, tentunya kita semua akan bergerak bersama dengan masyarakat, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan," tutur Fadil.

Hal senada juga disampaikan oleh Heru selaku Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang telah habis masa jabatannya. Menurutnya, selain isu keamanan, dalam pertemuannya dengan Kapolda Metro Jaya beserta jajaran juga membahas persoalan klasik yaitu kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta.

"Kami diskusi berbagai hal, termasuk lalu lintas. Mulai keamanan semuanya jadi priorita, kita sama-sama dengan Pak Kapolda," tutur Heru.

Karena itu, Heru berharap, dukungan dan kerja sama dari Polda Metro Jaya guna menuntaskan segala persoalan di DKI Jakarta. Sehingga, dengan adanya kerjasama yang solid antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, Pangdam Jaya dan masyarakatnya DKI Jakarta. 

"Kami bersama Pak Kapolda, bersama pak Pangdam Jaya, bisa selalu bersama-sama untuk memberikan rasa aman dan lain lainnya, kepada masyarakat di DKI Jakarta," harapnya.

Sebelumnya, aksi tawuran antar kelompok masyarakat dianggap sudah membudaya di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan pun berencana menggelar festival perang tomat untuk memberantas tawuran jalanan Manggarai tersebut.

“Pak Wali lagi mikirin, apa kita bikin festival tawuran saja ya? Diubah dari (lempar-lempar) batu, mungkin jadi tomat, atau berubah dari batu menjadi roti. Biar menjadi sesuatu yang unik," Plt Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Ali Murtadho disela-sela acara pengukuhan Tim Anti Tawuran di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (11/10).

Saat ini, kata Ali, wacana festival perang tomat tersebut masih digodok lebih lanjut oleh Wali Kota Jakarta Selatan. Apalagi, menurutnya, aksi tawuran di Manggarai telah menjadi hal yang identik dan telah terjadi sejak era kolonial Belanda. 

Namun demikian, pihaknya tetap mendukung dan menyampaikan terima kasih atas pembentukan Tim Anti Tawuran yang beanggotakan masyarakat setempat dan dikepalai Pak Lurah. 

"Terkait dengan tawuran ini saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolres, sudah menginisiasi Tim Tawuran di Kelurahan Manggarai," ucap Ali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement