Jumat 14 Oct 2022 18:50 WIB

Isyarat dari Mahfud Bahwa akan Ada Tersangka dari Pihak PSSI

TGIPF menyimpulkan PSSI harus bertanggung jawab secara pidana dan moral.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Pada Jumat (14/10/2022), TGIPF menyerahkan kesimpulan kepada Presiden Joko Widodo yang salah satu kesimpulannya adalah PSSI harus bertanggung jawab secara pidana dan moral di tragedi Kanjuruhan. (ilustrasi)
Foto:

Diketahui, Ketum PSSI Mochamad Iriawan menolak untuk mundur dari jabatannya. Meski ia menegaskan, dirinya tidak akan lari dari tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya, bentuk tanggung jawab PSSI adalah dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap gelaran sepak bola Indonesia. Selain itu, PSSI juga telah membentuk Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia.

"PSSI bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian ini. Salah satu bentuknya hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat membentuk task force atau Satgas Transformasi Sepak Bola," kata Iriawan dalam konferensi pers di Hotel Fairmount, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Iriawan menyampaikan pihaknya telah menggelar rapat bersama perwakilan dari FIFA, AFC, Kemenpora, Kemendagri, Kemenkes, Kementerian PUPR, dan pihak kepolisian di Hotel Fairmount, Jakarta, Kamis (13/10/2022) untuk membentuk Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia berikut lini masa dan rencana aksi dalam beberapa waktu ke depan.

"(Satgas) ini tentunya berisi pemerintah, FIFA, ini ahli-ahli semua dalam sepak bola, kemudian security and safety, stadion dan sebagainya, kemudian ada Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR dan Kemenkes," tambahnya.

Iriawan menyampaikan, rapat perdana ini hanya membahas terkait rencana aksi yang akan dilakukan selama proses transformasi. Adapun langkah pertama adalah memberikan pernyataan bersama bahwa semua pihak sepakat untuk membentuk Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. Sementara pembahasan mengenai aksi dan pembenahan akan dilakukan pada rapat-rapat selanjutnya.

"Yang kami jalankan sekarang yaitu pertemuan untuk diskusi membahas action plan dan pernyataan bersama. Kami sudah sepakat tadi dalam rapat di pagi hari," katanya.

Perwakilan FIFA, Niko Nhouvannasak yang menjabat sebagai Koordinator Proyek Pengembangan FIFA (FIFA Development Project Coordinator) sebelumnya mengatakan, pihaknya mendukung PSSI dalam mengevaluasi sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan. Ia juga menyampaikan duka mendalam dari FIFA atas tragedi yang memakan 132 korban jiwa tersebut.

"Kami di sini bersama AFC, akan bersama-sama dengan PSSI untuk mendukung hal serupa tidak akan terjadi lagi di masa depan," kata Niko dalam pertemuan dengan PSSI di Hutan Kota Plataran GBK, Senayan, Rabu (12/10/2022).

Niko mengatakan, fokus FIFA selama pendampingan adalah untuk memastikan kompetisi sepak bola Indonesia bisa kembali digelar dengan aman dan nyaman setelah perbaikan tata kelola secara menyeluruh. Selain itu, dia juga memastikan Piala Dunia U-20 2023 akan tetap bergulir di Indonesia sesuai jadwal.

"Saat ini kami sedang mengumpulkan segala informasi atas apa yang terjadi sebenarnya. Berdasarkan informasi itu kami akan mengadakan pertemuan untuk menyusun rencana kerja dengan rentang waktu yang jelas, untuk mendorong liga kembali bergulir di masa depan," ujar Niko.

 

"Kami akan memastikan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan," tambahnya. 

 

photo
Enam Tersangka Tragedi Kanjuruhan - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement