Jumat 14 Oct 2022 12:17 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Beroperasi Juni 2023

Perkembangan pembangunan kereta cepat hampir mencapai 90 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Jurnalis mengambil gambar kereta cepat inspeksi yang dihadirkan di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Jurnalis mengambil gambar kereta cepat inspeksi yang dihadirkan di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pemimpin konsorsium BUMN PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) siap menyelesaikan penugasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menargetkan KCJB dapat beroperasi pada Juni 2023.

“Progres pembangunan KCJB secara keseluruhan mencapai 88,8 persen,” kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga

Dalam hal penyelesaian proyek, Didiek mengatakan KAI akan terus berkoordinasi dengan Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung agar operasional dapat dilaksanakan tepat pada waktunya. KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas amanah dan dukungan yang diberikan.

“KAI berkomitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dan tetap mengutamakan keselamatan,” ujar Didiek.

Untuk kesiapan sarana, saat ini di Depo Tegalluar sudah ada sebanyak tiga rangkaian yaitu dua rangkaian Electric Multiple Unit dan satu rangkaian Comprehensive Inspection Train. Total keseluruhan mencapai 12 rangkaian ditargetkan akan tiba di Indonesia pada Maret 2023.

Sedangkan untuk kesiapan prasarana, saat ini sedang dikerjakan pemasangan rel kereta api dari arah Bandung menuju Jakarta. Kemudian ada juga penyelesaian pemasangan girder box atau gelagar hingga pembangunan subgrade. Overhead Catenary System (OCS) atau peralatan listrik aliran atas juga sudah mulai terpasang.

KAI juga tengah menyelesaikan LRT Jabodebek yang nantinya akan terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung di kawasan Halim Perdanakusuma. Selanjutnya LRT Jabodebek juga akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya seperti Commuter Line dan bus.

Selain itu, KAI juga sedang menyiapkan KA Feeder beserta ruang tunggunya yang akan berhenti di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung. Layanan tersebut disediakan untuk memudahkan pelanggan Kereta Api Cepat yang ingin melanjutkan perjalanan ke wilayah Cimahi maupun pusat Kota Bandung.

“Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dilakukan dalam rangka menghadirkan transportasi modern di Indonesia. Harapannya, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi kereta api yang lebih cepat, efisien, nyaman dan ramah lingkungan,” jelas Didiek.

Dia menambahkan, KAI juga akan selalu bersikap transparan terhadap seluruh aspek dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal keterbukaan informasi, Didiek menuturkan KAI sudah terbukti sebagai badan publik yang profesional dan terbuka dalam memberikan pelayanan informasi kepada pemohon informasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement