Kamis 13 Oct 2022 01:07 WIB

Wawalkot: Eks Lokalisasi Dolly Surabaya Jadi Pusat Ekonomi Kerakyatan

Wakil Walkot Surabaya sebut eks lokalisasi Dolly menjadi pusat ekonomi kerakyatan.

Warga melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur. Wakil Walkot Surabaya sebut eks lokalisasi Dolly menjadi pusat ekonomi kerakyatan.
Foto: Republika/Prayogi
Warga melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur. Wakil Walkot Surabaya sebut eks lokalisasi Dolly menjadi pusat ekonomi kerakyatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya, Jawa Timur, Armuji menyebut eks lokalisasi Dolly kini menjadi salah satu pusat ekonomi kerakyatan di Kota Pahlawan tersebut.

"Kita semua mengetahui bahwa Dolly adalah bagian Kota Surabaya yang saat ini maju dan menjadi pusat perekonomian kerakyatan," katanya dalam keterangan tertulis di Surabaya, Jatim, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga

Menurut dia, produk sepatu maupun sandal saat ini telah diproduksi di eks Dolly dengan pendampingan dari Pemerintah Kota Surabaya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap adanya dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan eks lokalisasi Dolly menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Salah satu bentuk dukungan terhadap perkembangan Dolly adalah dari Pemerintah Inggris. Hal itu disampaikan Wakil Duta Besar Inggris Mattew Downing saat mengunjungi kawasan eks Dolly untuk pembukaan Dolly Economic District pada Selasa (11/10/2022).

Cak Ji panggilan Armuji mengatakan, kunjungan Wakil Duta Besar Inggris ke Dolly itu juga dalam rangka memperingati International Day The Girl Child yang diselenggarakan di sekitar kawasan Dolly Surabaya.

Selain itu, kunjungan tersebut juga untuk memperkuat kolaborasi antara Surabaya dan Future Cities dalam rangka menciptakan kota yang ramah anak sekaligus peluncuran Dolly Economic sebagai hasil dari program Future Cities.

Cak Ji mengucapkan terima kasih atas perhatian Kedutaan Besar Inggris di Indonesia untuk kemajuan pembangunan di Kota Surabaya.

Menurut dia, Surabaya sebelumnya telah melakukan kerja sama sister city atau kota kembar dengan Liverpool, Inggris sejak 2018. Kerja sama itu meliputi bidang ekonomi kreatif, manajemen kota pintar, manajemen pelabuhan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

"Kami berharap kerja sama itu dapat terus diperkuat terutama terkait dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta ekonomi kreatif guna mendukung agenda pemulihan ekonomi pascapandemi," kata Cak Ji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement