Kamis 01 Sep 2022 11:03 WIB

Pemkot Surabaya akan Berdayakan Warga Eks Lokalisasi Dolly

Pemkot Surabaya akan menata menyeluruh kawasan eks lokalisasi Dolly pada tahun ini.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga dengan menggunakan sepeda motor melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11).
Foto: Republika/Prayogi
Warga dengan menggunakan sepeda motor melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberdayakan warga eks lokalisasi Dolly yang memiliki penghasilan setiap bulan di bawah Rp 2 juta melalui program padat karya di kawasan wisata Dolly. Camat Sawahan Yunus mengatakan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah menyampaikan bahwa tahun ini kawasan Dolly akan berubah.

"Jadi, satu spot satu dengan yang lain sepanjang Gang Dolly terkoneksi dan yang terpenting manfaatnya bisa dirasakan masyarakat sekitar," kata Yunus di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (1/9/2022).

Dia mengatakan, Pemkot Surabaya melakukan penataan menyeluruh kawasan eks lokalisasi Dolly yang berada di Jalan Kupang Gunung Timur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya. "Artinya, seluruh objek yang ada di sepanjang Jalan Kupang Gunung Timur dikoneksikan dan dapat saling mendukung," kata Yunus.

Untuk itu, Yunus menyampaikan, telah menginstruksikan jajarannya untuk mendata warga RW 6 dan RW 12 yang tinggal di sepanjang Gang Dolly. Nantinya, warga di sana yang memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta, akan diberdayakan pemkot melalui program padat karya di kawasan wisata Dolly.

"Sehingga nantinya perubahan di daerah ini warga tidak hanya menjadi penonton, tapi menjadi pelaku di kawasan wisata ini. Jadi konsep padat karya benar-benar bisa maksimal di kawasan eks lokalisasi Dolly ini," kata Yunus.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan, Wali Kota Eri pada tahun ini, menginginkan agar ada pengembangan kawasan wisata Dolly. Terutama, pengembangan atau penataan ulang eks Gedung Wisma Barbara.

"Jadi Pak Wali ingin ada rekonstruksi untuk kawasan ini, baik dari sisi parkir maupun kebangkitan ekonomi, termasuk sejarah Dolly. Kemudian ada working space, ada semacam untuk kegiatan anak-anak muda," kata Irvan.

Irvan menyebut, eks Wisma Barbara yang memiliki enam lantai tersebut akan kembali ditata ulang secara menyeluruh. Bahkan rencananya, di lantai satu gedung tersebut, akan dilengkapi dengan kafe atau kuliner. "Kemudian lantai atas untuk produksi (sandal) dan working space," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement