Senin 10 Oct 2022 12:25 WIB

Ondofolo Sentani Tolak Lukas Jadi Kepala Suku Besar

Boas Assa menilai, Lukas tidak bisa menjadi Kepala Suku Besar Papua.

Gubernur Papua Lukas Enembe.
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov Papua
Gubernur Papua Lukas Enembe.

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI  -- Pemimpin suku (ondofolo) Sentani, Jayapura, Boas Assa Enoch mengaku, terganggu terhadap pengangkatan Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar Papua. Boas menganggap, Provinsi Papua menjadi dilecehkan karena pengangkatan Lukas sebagai Kepala Suku Besar merupakan tindakan tidak benar.

Hal itu merespon adanya kabar yang menahbiskan Lukas sebagai kepala yang menaungi semua suku di Papua. Menurut dia, Papua memiliki berbagai macam suku dan tidak bisa langsung mengangkat Lukas sebagai Kepala Suku Besar Papua.

"Dengan kasus yang menjerat Lukas Enembe dinilai merupakan tindakan pelecehan yang dapat menjatuhkan martabat orang Papua juga," kata Boas di Sentani, Jayapura, Papua, Senin (10/10/2022).

Baca juga : Apa Akhir dari Kasus Lukas Enembe?

 

Dia menganggap, Lukas tidak bisa menjadi Kepala Suku Besar Papua salah satunya karena tidak ada garis silsilah keturunan kepala suku yang jelas. Boas menegaskan, Lukas beserta anak dan istri telah dipanggil oleh KPK untuk memberikan keterangan, namun selalu mangkir, menunjukkan mereka semua tidak taat hukum.

"Lukas harus berani bertanggung jawab atas perbuatannya terutama setelah melakukan hal yang tidak menguntungkan masyarakat Papua hingga membuat marah orang Papua", ucap Boas dalam siaran pers. KPK menjerat Lukas dengan kasus dugaan menerima gratifikasi Rp 1 miliar. KPK juga menengarai Lukas menyetor dana sebesar Rp 560 miliar ke kasino di luar negeri.

Boas pun mengajak pendukung Lukas untuk tidak melawan aparat. "Masyarakat dari semua elemen yang ada harus dapat menjaga kedamaian Papua dalam bingkai NKRI," katanya.

Baca juga : Profesor Hukum tak Setuju Usulan Lukas Diperiksa KPK di Lapangan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement