Senin 10 Oct 2022 03:38 WIB

PKS Minta Penyidikan Soal Tembok MTsN 19 Jakarta

Polisi masih menyelidiki lebih jauh soal penyebab ambruknya dinding.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau lokasi musibah meninggalnya siswa yang tertimpa bangunan roboh di MTsN 19 Jakarta, Pondok Labu, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Menko PMK akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta untuk penataan ulang fasilitas sekolah akibat banjir yang menyebabkan tiga siswa meninggal dunia.
Foto: ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau lokasi musibah meninggalnya siswa yang tertimpa bangunan roboh di MTsN 19 Jakarta, Pondok Labu, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Menko PMK akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta untuk penataan ulang fasilitas sekolah akibat banjir yang menyebabkan tiga siswa meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ahmad Yani, meminta adanya penyidikan lebih lanjut terkait robohnya tembok di MTsN 19 DKI yang menyebabkan beberapa siswa meninggal. Menurut Yani, masalah tembok itu perlu dilihat dari peran pembangunan oleh Kemenag yang membawahi MTsN.

“Kita berharap, ini sudah terjadi korban jiwa, ya harus dilakukan penyidikan, bahwa masalah ini harus dilihat kenapa bisa seperti itu,” kata Yani saat dihubungi, Ahad (9/10).

Baca Juga

Dia tak mau menduga ada faktor kesengajaan atau kelalaian dalam tragedi saat banjir tersebut. Meski demikian, dia meminta ada hasil dari penyidikan yang mendukung jika ada pihak yang harus bertanggung jawab. “Kita prihatin pada musibah ini. Jangan sampai ini terjadi lagi,” ucapnya.

Sebelumnya, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri mengamankan puing tembok usai olah tempat kejadian perkara (TKP) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan sebagai barang bukti untuk diuji laboratorium. Kepala Urusan (Kaur) Laka Bakar Puslabfor Polri Kompol Heribertus mengatakan, olah TKP ini merupakan tahap awal untuk menguji konstruksi dinding.

 "Jadi kita membawa juga beberapa sampel untuk diuji lagi lebih dalam di laboratorium kami di Puslabfor," kata Heribertus di Jakarta, Sabtu (8/10/2022).

Menurutnya, adapun hasil mengenai olah TKP masih dalam proses penyelidikan, sehingga tidak bisa langsung mengambil kesimpulan mengenai penyebab sampai hasil dari uji laboratorium dikeluarkan. Namun dia memastikan secepatnya melakukan uji laboratorium agar para penyidik tidak menunggu lama.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement