REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember bersama relawan dan aparat kepolisian mendirikan tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri Gelang 7 di Desa Gelang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pendirian tenda darurat dilakukan usai atap bangunan sekolah tersebut ambruk.
"Kami bersama Polres Jember dan relawan mendirikan tenda darurat dua unit untuk aktivitas belajar dan satu unit tenda dari Polres Jember, sehingga totalnya ada tiga tenda darurat," kata Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Ahad (9/10/2022).
Atap bangunan sekolah di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru itu ambruk hingga menyebabkan empat ruang kelas rusak berat pada Sabtu (8/10/2022). Namun beruntung aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak ada, karena libur Maulid Nabi Muhammad SAW, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kerangka galvalum diduga tidak mampu menahan beban atap sekolah yang terlalu berat usai hujan deras mengguyur kawasan setempat. Sehingga menyebabkan empat ruang kelas mengalami rusak berat dan perabotan sekolah tidak bisa digunakan lagi.
"Informasi yang kami terima bahwa anak-anak di SDN Gelang 7 akan mengikuti ujian pada Senin (10/10/2022), sehingga tenda darurat untuk KBM sudah disiapkan sebagai pengganti kelas darurat," tuturnya.
Tiga buah tenda darurat didirikan di halaman SDN Gelang 7 yang rencananya digunakan untuk siswa kelas 1 hingga kelas 4, karena ruang kelasnya rusak berat akibat tertimpa reruntuhan atap sekolah. Jumlah siswa SDN Gelang 7 sebanyak 175 orang.
Ia menjelaskan pihak Pusat Pengendali Operasional (Pusdalop) BPBD Jember merekomendasikan untuk melakukan kerja bakti pembersihan puing-puing material yang runtuh, kemudian pembuatan gedung baru, pendistribusian tandon air untuk toilet darurat, dan pembuatan mandi cuci kakus (MCK) darurat.
"BPBD Jember juga sudah mendistribusikan bantuan logistik berupa dua paket sembako, 72 sabun batang, 24 botol sabun cair, dan dua buah terpal," katanya.