Sabtu 08 Oct 2022 16:27 WIB

KBRI: Jamaika Ingin Pelajari Batik dan Bulutangkis dari Indonesia

Jamaika mulai memperkuat cabang olahraga yang menggunakan raket seperti bulutangkis

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Perajin menyelesaikan pembuatan batik cap motif khas Aceh di Rumah Batik Aceh, Desa Meunasah Manyang, Banda Aceh, Kamis (22/9/2022).
Foto: ANTARA/Ampelsa
Perajin menyelesaikan pembuatan batik cap motif khas Aceh di Rumah Batik Aceh, Desa Meunasah Manyang, Banda Aceh, Kamis (22/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jamaika ingin mempelajari pembuatan batik dan olahraga bulutangkis dari Indonesia. Demikian kata Kedutaan Besar RI (KBRI) di Havana pada Sabtu (8/10/2022).

Keinginan itu diungkapkan Menteri Kebudayaan, Gender, Hiburan, dan Olahraga Jamaika Olivia Grange saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Kuba merangkap Jamaika Nana Yuliana di Kingston, Jamaika pada Jumat (7/10). Pada pertemuan itu, Dubes Nana mengatakan batik merupakan busana nasional Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri karena keanekaragaman motifnya.

Baca Juga

"Kami menyambut baik keinginan Jamaika untuk mempelajari teknis pembuatan batik dari Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batiknya masing-masing. Industri batik juga dapat meningkatkan ekonomi suatu daerah, melalui ekonomi kreatif dan pemberdayaan perempuan," kata Nana.

Olivia juga mengatakan Jamaika mulai memperkuat cabang olahraga yang menggunakan raket seperti skuas dan bulutangkis. Mengingat Indonesia memiliki atlet-atlet bulutangkis kelas dunia, kata dia, Jamaika ingin belajar lebih banyak dari Indonesia melalui pertukaran pelatih dan atlet.

Langkah pertukaran itu merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama Olahraga Indonesia-Jamaika yang ditandatangani pada 2017. Menurut keterangan KBRI Havana, saat ini ada 10 atlet dari tim atletik Indonesia sedang menjalani pelatihan di Jamaika dengan menggunakan fasilitas Technique Lab Sports and Fitness Centre.

Pelatihan tersebut akan berlangsung hingga November 2022 mendatang. Pada pertemuan tersebut, Dubes Nana dan Menteri Olivia juga membahas upaya kerja sama di bidang ekonomi kreatif yang dinilai berperan penting pascapandemi Covid-19.

"Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang penting bagi Indonesia. Bahkan Indonesia menginisiasi penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) pada 2018 silam. Pada bulan ini (Oktober 2022), WCCE ketiga diselenggarakan kembali di Bali dan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo," ujarnya.

"Dengan WCCE ini, Indonesia menekankan pentingnya sektor ekonomi kreatif, utamanya dalam upaya pemulihan ekonomi global pascapandemi COVID-19," kata Nana.

Pada akhir pertemuan, Dubes Nana dan Menteri Olivia membicarakan rencana kegiatan dalam rangka peringatan 41 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jamaika pada Desember mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement