Selasa 04 Oct 2022 04:37 WIB

Fraksi Gerindra Dukung Jokowi Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas

Fraksi Gerindra minta semua PSSI, Kemenpora dan penyelenggara Liga 1 dievaluasi

Tumpukan sepatu milik korban kerusuhan dan penyerbuan pertandingan sepak bola terlihat dengan tulisan ?Selidiki tuntas? di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Tumpukan sepatu milik korban kerusuhan dan penyerbuan pertandingan sepak bola terlihat dengan tulisan ?Selidiki tuntas? di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Gerindra DPR RI menyampaikan duka cita dan bela sungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan yang memakan korban ratusan jiwa pada 1 Oktober lalu. Gerindra meminta peristiwa itu diusut tuntas agar tidak ada lagi kasus serupa di waktu mendatang.

Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani, mengatakan tragedi di Stadion Kanjuruhan sungguh merupakan catatan kelam bagi dunia olahraga Indonesia terutama sepakbola.  "Duka kami menyertai para korban jiwa dan keluarga yang ditinggalkan atas tragedi yang memilukan dan memalukan ini. Sepakbola harusnya menyenangkan, menghibur, dan membawa pesan persatuan. Bahkan sportivitas menjadi semangat utama dari olahraga ini, tapi nyatanya yang terjadi sampai memakan korban banyak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/10/2022). 

Baca Juga

Wakil Ketua MPR ini mengatakan, tragedi Kanjurhan harus dijadikan pelajaran serta bahan evaluasi bagi penyelenggaraan sepakbola nasional ke depan. Menurutnya, kericuhan yang menelan 125 korban jiwa ini tidak dipicu oleh satu hal saja, tapi ada beberapa faktor lain yang juga menjadi pemicu kerusuhan. 

Misalnya, kekecewaan pendukung fanatisme yang berlebihan yang kemudian berujung pada tindakan anarkis dan radikal. Kemudian kelalaian penyelenggaraan pertandingan terkait waktu dan tempat, serta over kapasitas stadion. Termasuk ketidaksiapan dalam penanganan dan pengendalian massa oleh pihak aparat. 

"Untuk itu Partai Gerindra mendukung penuh sikap Presiden Jokowi yang meminta Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI agar Tragedi Kanjuruhan ini diusut tuntas. Dan perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terkait teknis penyelenggaraan dan prosedur pengamanannnya," ujar Muzani yang juga Sekjen Partai Gerindra itu.

Menurut Muzani, sebenarnya olahraga sepakbola Tanah Air akhir-akhir ini sudah menunjukkan prestasi yang membanggakan. Misalnya Timnas U-20 yang berhasil mengalahkan beberapa negara dalam laga internasional. 

Namun ada hal yang selama ini diabaikan yakni pembinaan terhadap suporter. Karena fanatisme mereka terhadap klub sepakbola kesayangannya sering kali menjadi penyemangat di sisi lain tapi bisa juga menjadi masalah baru. Namun fanatisme ini kadang kala dijadikan sebagai komoditi tanpa ada pembinaan yang memadai. 

Muzani menganggap apapun langkah dalam mengusut tuntas ini tetap saja tidak akan mengembalikan 125 nyawa yang telah menjadi korban, serta kesedihan keluarga yang ditinggalkan belum terobati. 

"Karena itu apa yang disampaikan presiden khususnya kepada Kapolri untuk melakukan investigasi menyeluruh merupakan langkah tepat agar tidak ada kelalaian penyelenggaraan dalam event-event selanjutnya," imbuhnya.

Fraksi Gerindra telah memberikan instruksi kepada anggota fraksinya di DPR yang bertugas di Komisi X yang membidangi olahraga untuk melakukan upaya-upaya evaluasi dengan pihak-pihak terkait seperti PSSI, Kemenpora, dan pihak penyelenggara Liga 1. 

"Itu sebabnya kita berharap tragedi ini bisa diusut tuntas oleh pihak berwajib. Ratusan korban tidak sebanding dengan apapun. Kita harus introsepksi diri masing-masing agar sepak bola nasional kita lebih baik ke depan dan Indonesia bisa masuk piala dunia," jelas Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement