REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Golkar, Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengedepankan ide dan gagasan. KIB tak ingin terjebak pada figur. Karena itu, KIB memilih lebih dulu meluncurkan visi-misi dan program.
"Politik kita harus dihentikan dari politik identitas, harus berdasar gagasan," ujar Ace Hasan dalam diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) di Bandung, Jumat (30/9).
Menurut Ace Hasan, pihaknya ingin melihat apa yang jadi tantangan Indonesia ke depan. "Setelah itu baru diskusikan figur yang cocok," katanya
Dalam pandangan KIB, kata dia, tantangan Indonesia ke depan ada 5 C. Lima C tersebut yakni Covid 19 yang dampaknya masih terasa, Conflict (konflik) antar negara dan dampak-dampaknya, Climate Change, (perubahan iklim), Comodity Price (harga komoditas) dan Cost of Living (biaya hidup), yang cenderung terus naik.
Hal itu, kata dia, harus dihadapi dengan 5 B, Bersatu, Bertransformasi, Bekerja, Berdoa, dan Berkarya terus menerus.
"Kita menitik beratkan pada kualitas sumber daya manusia. Kita identifikasi Indonesia harus jadi negara maju, memanfaatkan bonus demografi," papar Ace.
Menurutnya, jika bonus demografi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik pada waktunya, generasi tersebut akan menjadi aging society atau masyarakat yang didominasi usia tidak produktif.
"Karena itu, kami telah melaunching Program Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional (Paten), dengan tujuh inisiatif utama", katanya
Ace menjelaskan, yang pertama adalah percepatan perbaikan dan transformasi kesejahteraan rakyat, untuk memperbesar kelas menengah, menciptakan lapangan kerja produktif, serta menuju negara maju dan sejahtera sebelum kesempatan emas mulai menutup di tahun 2035.
Kedua, kata dia, pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial, untuk seluruh rakyat. Ketiga Pemerataan akses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berkesetaraan gender, khususnya untuk generasi muda
Keempat Ketahanan sistem keuangan, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta pembangunan yang bekerlanjutan dan ekonomi sirkular
Kelima Ketahanan NKRI yang kokoh secara ideologi, sosial-budaya, politik yang menyatu-kan, pertahanan & keamanan. Keenam Transformasi kelembagaan dan birokrasi yang berbasis pada prestasi (meritokrasi), dan ke tujuh Kepemimpinan dan hubungan internasional yang berwibawa.
"Visi besar nya adalah 3 S, sehat manusianya, sehat ekonomi dan sehat buminya," kata Ace.