REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Tasykil Pimpinan Pusat PP Persis 2022-2027 harus mencerminkan keterwakilan dari seluruh elemen pejuang jamiyah, demikian dikatakan ketua umum Persis Dr. KH Jeje Zaenudin dalam siaran pers Persis, Selasa (27/9/2022). Menurutnya, calon tasykilnya mesti memiliki rekam jejak pengabdian di jamiyah yang nyata konstribusinya kepada kemajuan dan perkembangan jamiyah dalam berbagai aspeknya. “Selain itu juga mesti ditunjang dengan kemampuan akademik, manajemen, leadership dan keahlian khusus di bidangnya," katanya.
Di antara elemen penting yang akan memperkuat tasykil PP Persis 2022-2027, menurut Jeje adalah dari unsur tasykil PP. Persis masa jihad 2015-2022, kader terbaik yang direkrut dari Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah, kader terbaik dari para mantan Pimpinan Pemuda Persis, dari mantan Pimpinan Hima Persis dan dari dari kader professional Jamiyah. Saat ini ketua umum PP Persis sedang meramu semaksimal mungkin untuk formasi tasykil yang membersami perjuangannay di 2022-2027. “Tenggat waktu yang diberikan Muktamar kepada Ketum terpilih untuk menyusun Tasykil adalah selama 14 hari. Insya Allah, diupayakan yang terbaik," paparnya.
Ditambahkan Jeje, Tasykil PP Persis mesti bisa dirasakan perubahan dan manfaatnya secara nyata oleh umat jamiyah dan umat Islam Indonesia. Ada sembilan poin yang menjadi prinsip dalam menentukan siapa tasykilnya. Yaitu, memiliki militansi berjamiyah yang kuat dan siap berjihad dalam dakwah Islamiyah dan sedia berkorban waktu, tenaga, fikiran, harta benda, sampai jiwa raga. Kedua, komitmen terhadap manhaj Al-Quran dan Sunnah sebagai basis dakwah Jamiyah. Ketiga, memiliki keahlian, kemampuan, kecapan berorganisasi sesuai bidang tugasnya.
Selain itu, keempat, loyal dan setia kepada pimpinan dan siap menunaikan tugas memenuhi harapan dan kepercayaan umat. Kelima, memiliki akhlakul karimah, sikap pergaulan yang baik dan mampu beradaptasi, berkolaborasi, dan bekerja sama serta kompak dalam satu tim kerja. Keenam, siap ditugaskan dalam posisi dan jabatan apapun secara tulus ikhlas
Juga Ketujuh, siap memberi masukan, usulan, dan gagasan yang baik untuk kemajuan Jamiyah. Kedelapan, siap ditegur, dinasihati, diperingatkan, bahkan diganti jika ternyata tidak dapat melaksanakan tugas dengan benar dan sungguh-sungguh. Kesembilan, idealnya usia maksimal adalah 55 tahun, kecuali untuk bidang khusus seperti bidang keulamaan.