REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak dua ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sindangrahayu, Desa Kertarahayu, Kecamatan Jatiwaras, Tasikmalaya, ambruk akibat cuaca ekstrem pada Ahad (25/9/2022), dini hari. Tak ada korban jiwa akibat kejadian itu, tapi kerugian materiel diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Relawan penanggulangan bencana Kecamatan Jatiwaras, Yandi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Ahad sekitar pukul 03.20 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi Sabtu malam membuat bangunan sekolah yang sudah lapuk itu ambruk.
"Memang itu bangunan sudah lapuk. Namun itu masih digunakan untuk tempat belajar," kata dia, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (25/9).
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kecamatan setempat untuk penanganannya. Pasalnya, sekolah akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Senin (26/9/2022).
"Apakah nanti akan buat tenda darurat, nanti kami koordinasi dulu sama Pak Camat. Karena kegiatan belajar besok pasti terganggu," kata dia.
Berdasarkan laporan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Salopa, terdapat dua ruang kelas yang ambruk di SDN Sindangrahayu. Bangunan ruang kelas yang ambruk masing-masing berukuran 8x7 meter.
Kepala Polsek Salopa, Inspektur Satu (Iptu) Supian mengatakan, ambruknya bangunan diperkirakan karena kondisi yang sudah lapuk atau usang. Ia mengatakan, bangunan sekolah itu pertama didirikan pada 1963, kemudian direhab total pada 1982.
"Kejadian ambruknya banguanan ruang sekolah tersebut setelahnya seharian di daerah lokasi kejadian diguyur hujan lebat," kata dia melalui keterangan resmi.
Selain dua ruang kelas itu, ada tiga ruangan lainya yang mengalami rusak berat. Tiga ruangan itu adalah satu ruang kelas, satu ruang olahraga atau kesenian, dan satu toilet.
"Kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan sekitar Rp 800 juta," kata Supian.